Nadiem Makariem Penuhi Panggilan Kejagung, Terkait Kasus Pengadaan Laptop

DIPERIKSA: Nadiem Makarim tiba di Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memenuhi permintaan klarifikasi, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop, Senin (23/6).-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
JAKARTA - Eks Mendikbudristek periode 2014-2024, Nadiem Makarim tiba di Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memenuhi permintaan klarifikasi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop, Senin (23/6).
Berdasarkan pantauan, Nadiem tiba di Kejagung pada pukul 9.30. Saat tiba di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Nadiem tak berkomentar apa pun pada awak media. Dia hanya melempar senyum saja.
Dikonfirmasi secara terpisah, kuasa hukum Nadiem Makarim, Hotman Paris memastikan kliennya akan hadiri pemeriksaan tersebut.
Sebelumnya, Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengatakan pemeriksaan itu, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop pada 2019-2022.
BACA JUGA:Ajudan Sebut Jokowi Sangat Sehat
BACA JUGA:Bom Bunker
“Penyidik sudah melakukan penjadwalan dan pemanggilan terhadap Saudara Nadiem Makarim untuk diperiksa sebagai saksi pada hari Senin tanggal 23 Juni 2025. Dilaksanakan di Gedung Bundar,” ungkap Harli di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (20/6) lalu.
Harli mengatakan, keterangan Nadiem sangat dibutuhkan guna mendapatkan informasi mengenai perannya sebagai Menteri, saat proyek pengadaan chromebook berjalan. Nadiem juga akan dimintai penjelasan mengenai fungsi pengawasan yang dilakukan terhadap proyek bernilai Rp 9,9 triliun tersebut.
"Tentu sangat berkaitan dengan bagaimana fungsi-fungsi pengawasan yang dilakukan oleh yang bersangkutan (Nadiem terkait) jalannya pelaksanaan dari pengadaan chromebook ini," jelas dia.
"Itu nanti akan dipertanyakan bagaimana prosesnya, bagaimana pengetahuan yang bersangkutan terhadap hal ini. Kemudian tentu kita melihat apakah ada peran yang bersangkutan terkait dengan proses pelaksanaan dari pengadaan. Karena bagaimanapun, sebagai pimpinan tertinggi di lembaga, saya kira sangat penting didengar keterangannya. Apalagi menyangkut masalah anggaran yang tidak kecil ya Rp 9,9 T," pungkasnya. (*)