Hindari Hal-hal Ini Saat Malam 1 Suro

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
7. Mengumbar Emosi atau Marah Besar
Malam 1 Suro sering digunakan untuk puasa, meditasi, dan menenangkan hati. Oleh karena itu, mengumbar amarah justru dianggap mencoreng kesucian malam tersebut. Dalam filosofi Jawa, emosi negatif pada malam ini dapat berbalik menjadi malapetaka dalam waktu dekat.
Ini menjadi pengingat bahwa malam 1 Suro bukan hanya untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan ego dan kesombongan.
Bagi sebagian orang, daftar larangan ini mungkin terdengar seperti mitos kuno yang tak relevan lagi. Namun bagi masyarakat Jawa, ini adalah bentuk penghormatan terhadap waktu, ruang, dan keseimbangan semesta.
Budayawan Ki Aris Wicaksono mengatakan, "Pantangan 1 Suro adalah simbol bagaimana manusia Jawa diajarkan untuk tidak gegabah. Setiap tindakan punya waktu, dan setiap waktu punya makna."
Malam 1 Suro bukan tentang takut, melainkan tentang jeda. Ia mengajarkan manusia modern bahwa tidak semua harus dimulai dengan terburu-buru. Dalam keheningan, sering kali keputusan terbaik muncul. Dalam diam, seseorang justru bisa lebih mengenal dirinya sendiri.
Jadi, bukan masalah percaya atau tidak. Yang terpenting adalah bagaimana kita menghormati waktu, menjaga laku, dan memahami makna hidup seperti yang diajarkan oleh leluhur melalui malam 1 Suro.(*)