Said Didu Sebut Ada Dugaan Pembungkaman

mantan Rektor UGM Prof. Dr. Sofian Effendi-IST/Jambi Independent-Jambi Independent j

JAKARTA – Polemik keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengemuka setelah pernyataan kontroversial dari mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Sofian Effendi, viral di media sosial. Namun, drama ini memasuki babak baru setelah Sofian resmi mencabut seluruh ucapannya melalui pernyataan tertulis yang dirilis pada Kamis, 17 Juli 2025.

Pernyataan Sofian sebelumnya disampaikan dalam wawancara eksklusif yang ditayangkan kanal YouTube Langkah Update bertajuk “Mantan Rektor UGM Buka-bukaan! Ijazah Jokowi & Kampus UGM!” yang tayang pada 16 Juli 2025. 

Dalam video berdurasi panjang tersebut, Sofian menyebut bahwa Jokowi hanya menyelesaikan program sarjana muda, memiliki IPK di bawah 2, bahkan menyebut skripsi tidak diuji pembimbing dan format ijazah tidak sesuai standar UGM era 1980-an.

Tak pelak, video tersebut langsung menuai reaksi publik dan memperkuat narasi yang telah lama beredar, terutama setelah dibagikan oleh mantan pejabat Kementerian ESDM Muhammad Said Didu di platform X (sebelumnya Twitter). Namun, hanya berselang sehari, Sofian mengeluarkan klarifikasi tertulis yang menyatakan bahwa seluruh ucapannya dalam video tersebut ditarik kembali.

BACA JUGA: Wali Kota Sungaipenuh Minta Dukungan Kemenhut, Usulkan Pemanfaatan Hutan Produksi untuk TPST

BACA JUGA:Gubernur Ajak Bupati dan Wali Kota Temui AHY, Bahas Persoalan Infrastruktur di Jambi

Dalam surat pernyataan yang beredar luas di media sosial, Sofian menegaskan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof. Ova Emilia pada 11 Oktober 2022 tentang keabsahan ijazah Jokowi adalah benar dan sesuai dengan bukti akademik resmi di UGM.

"Saya menarik semua pernyataan saya dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran," tulis Sofian dalam surat pernyataan yang ditandatangani di Yogyakarta.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada semua pihak yang terdampak atas pernyataannya di wawancara tersebut.

“Saya mohon maaf setulus-tulusnya kepada semua pihak yang saya sebutkan pada wawancara tersebut,” lanjutnya.

Sebelumnya, pihak UGM melalui berbagai pernyataan resmi telah menegaskan bahwa Joko Widodo merupakan alumnus sah Fakultas Kehutanan angkatan 1980 yang lulus pada 5 November 1985. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Rektor Prof. Ova Emilia, Dekan Fakultas Kehutanan Prof. Sigit Sunarta, dan Wakil Rektor Wening Udasmoro.

Mereka menyebut bahwa seluruh dokumen akademik Jokowi lengkap dan tersimpan rapi. Ijazahnya ditandatangani oleh Rektor Prof. T. Jacob dan Dekan Prof. Soenardi Prawirohatmodjo, sementara format ijazah tulisan tangan yang dipermasalahkan dinyatakan sesuai dengan standar era pra-komputerisasi.

Seorang teman seangkatan Jokowi, Frono Jiwo, juga membenarkan bahwa mereka kuliah dan lulus bersama. Frono menambahkan bahwa format ijazah Jokowi identik dengan miliknya.

Tak hanya itu, pada 22 Mei 2025, Bareskrim Polri melalui hasil laboratorium forensik menyatakan bahwa ijazah Jokowi adalah asli. Semua data fisik dan digital telah diperiksa dan dinyatakan valid, sesuai dengan dokumen akademik resmi UGM.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan