Israel Perbarui Perintah Evakuasi Bagi Kota Gaza

-antara-Jambi Independent j

Tentara Israel pada Selasa memperbarui peringatan evakuasi segera bagi wilayah sekitar Gaza dan kegubernuran utara, di tengah aksi genosida di daerah kantong tersebut.

Juru bicara militer Avichay Adraee melalui pernyataan resmi memperingatkan warga Palestina untuk meninggalkan Kota Gaza dan kegubernuran utara yang berulangkali mendapat perintah evakuasi sepanjang Juni.

Wilayah wilayah yang disebut dalam pernyataan militer mencakup Zeitoun Utara, Kota Tua, Trukman, al-Jadida, al-Daraj, al-Sabra, dan al-Tuffah.

Sementara di kegubernuran utara adalah Kota Jabaliya, kamp Jabaliya, dan Jabalia al-Nazla, serta lingkungan al-Rawdah, al-Nahda, al-Zuhur, al-Noor, al-Salam, dan Tal al-Zaatar.

BACA JUGA:2026 jadi Tahun Terakhir PMI ke Jepang Tidak Benar

BACA JUGA:Trump Umumkan Kesepakatan Besar dengan Presiden Prabowo

Tentara memerintahkan warga untuk meninggalkan tempat-tempat yang masuk dalam daftar menuju wilayah barat al-Mawasi.

Tentara Israel mengklasifikasikan wilayah al-Mawasi sebagai “zona aman kemanusiaan”, namun mereka telah melakukan serangan mematikan di sana dengan mengebom tenda-tenda rapuh yang melindungi para pengungsi, yang mengakibatkan ratusan orang tewas dan luka-luka.

Pernyataan militer itu menekankan bahwa mereka beroperasi di wilayah-wilayah tersebut “dengan kekuatan yang semakin meningkat untuk menghancurkan musuh dan organisasi-organisasi yang memusuhi, dengan pertempuran meluas ke arah barat menuju pusat kota.”

Menurut laporan kantor kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu, sejak 18 Maret, tentara Israel telah mengeluarkan sekitar 54 perintah pengungsian, yang berdampak pada sekitar 297 kilometer persegi atau sekitar 81 persen wilayah Jalur Gaza — dengan perintah evakuasi.

Laporan tersebut menambahkan: "Tanpa tempat berlindung yang aman, banyak orang mencari perlindungan di lokasi pengungsian yang penuh sesak, tempat penampungan sementara, bangunan yang rusak, jalan-jalan, dan area terbuka. Orang-orang terkurung di ruang yang semakin menyempit."

"Per 9 Juli, 86 persen Jalur Gaza berada dalam zona militerisasi Israel atau telah ditempatkan di bawah perintah pengungsian (keduanya sebagian besar tumpang tindih) sejak 18 Maret," tambah laporan itu.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan