Facebook Jadi Sorotan, Minta Akses Media Pribadi Di Kamera Pengguna untuk Fitur AI Meta

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent j
Facebook kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan meminta akses ke media pribadi pengguna yang tersimpan di galeri kamera untuk mendukung fitur kecerdasan buatan (AI) milik Meta.
Menurut laporan dari TechCrunch, sejumlah pengguna mulai menerima pop-up saat akan mengunggah foto atau video ke fitur Stories.
Pop-up tersebut meminta izin untuk mengakses dan mengunggah konten media pengguna ke server cloud milik Meta.
Tujuan utama dari permintaan itu, menurut penjelasan Meta, adalah agar AI dapat menyarankan kolase, pengeditan otomatis berbasis AI, hingga konten bertema seperti ulang tahun atau peringatan lainnya.
BACA JUGA:Tampilkan Video dan Deskripsi Singkat
BACA JUGA:Apple Mulai Garap iPhone Lipat, Siap Masuki Tahap Produksi pada 2026
Namun, untuk memberikan rekomendasi tersebut, pengguna harus memberikan akses ke foto dan video. Hal yang belum pernah dibagikan sebelumnya. Facebook meminta akses langsung dari camera roll perangkat.
Dalam pesan pop-up tersebut, tertulis bahwa Meta akan “memilih media dari galeri kamera dan mengunggahnya secara berkala ke cloud berdasarkan informasi seperti waktu, lokasi, atau tema.”
Meta menekankan bahwa hanya pengguna yang akan melihat saran tersebut, dan media yang dikirim tidak akan digunakan untuk tujuan iklan.
Namun, pengguna juga diharuskan menyetujui ketentuan penggunaan AI Meta yang mencakup analisis terhadap fitur wajah dan keberadaan objek atau orang dalam media yang diunggah.
Juru bicara urusan publik Meta Ryan Daniels, mengatakan bahwa perusahaan tidak akan melatih model AI mereka dengan foto atau video yang tidak dipublikasikan.
Sementara itu, manajer komunikasi Meta Maria Cubeta menegaskan bahwa fitur itu bersifat opt-in, artinya, pengguna harus secara sukarela menyetujuinya terlebih dahulu.
“Media hanya akan digunakan untuk meningkatkan kualitas saran konten dan tidak akan digunakan untuk melatih AI dalam uji coba ini,” jelasnya.
Meski demikian, muncul kekhawatiran bahwa batasan itu hanya berlaku selama masa uji coba. Meta sendiri belum memberikan jaminan bahwa media pengguna tidak akan digunakan untuk pelatihan AI di masa depan.
Terlebih, meskipun sistem hanya mengambil media dari 30 hari terakhir, saran berdasarkan tema seperti hewan peliharaan atau pernikahan dapat mencakup media yang lebih lama.
Langkah itu menimbulkan pertanyaan besar terkait privasi dan keamanan data pengguna. Dengan reputasi Meta yang sebelumnya kerap dikritik terkait pengelolaan data, banyak pihak menyerukan agar pengguna lebih berhati-hati sebelum memberikan izin penuh terhadap akses media pribadi oleh aplikasi tersebut. (*)