Mengenal Tradisi Pacu Jalur dari Kuantan Singingi

-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

Tradisi Pacu Jalur yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, telah mendunia.

Anda sudah tahu, tradisi Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang dilakukan satu tahun sekali oleh masyarakat setempat.

Tradisi itu dipercaya telah eksis sejak abad ke-17. Jalur merupakan alat transportasi utama berbentuk perahu panjang. Dulu digunakan untuk mengangkut hasil bumi dan masyarakat. 

Selain itu, tradisi Pacu Jalur dahulu diselenggarakan di kampung-kampung. Yakni untuk memperingati hari besar Islam.

BACA JUGA:Aktivitas Sederhana Yang bikin Tenang

BACA JUGA:Filipina Juga Dapat Tarif 19 Persen dari Trump

Tetapi seiring berjalannya waktu, kini tradisi Pacu Jalur diselenggarakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sehingga tradisi itu banyak dilakukan saat bulan Agustus. 

Tradisi perlombaan Pacu Jalur selalu dilakukan berkelompok dengan menggunakan perahu besar dan panjang. Perahu masing-masing memiliki berbagai corak warna. Satu kelompok memiliki 45-60 orang pendayung.

Tak hanya pendayung, dalam tradisi itu juga terdapat "anak pacu" yang berada paling depan untuk memberikan hiburan.

Ia juga memberi semangat bagi para pendayung dengan cara menjaga keseimbangan diatas perahu panjang yang melaju pesat. 

Belakangan ini tradisi Pacu Jalur mencuri perhatian publik. Hingga menjadi sebuah tren dalam platform Tiktok.

Tren itu bahkan tidak dimulai dari masyarakat Indonesia. Melainkan warga asing yang kemudian booming dan diikuti oleh masyarakat Indonesia. 

Menariknya, dalam tren itu masyarakat mencontoh aksi penari cilik atau anak pacu dan pendayung dalam perlombaan. Ditambah iringan musik Young Black & Rich miliki Melly Mike.

Tren itu disebut "Aura Farming Pacu Jalur". Aura farming merupakan istilah yang merujuk pada tindakan, sikap, visual seseorang yang keren dan kharismatik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan