Wali Kota Maulana: Intake Aurduri Butuh Penanganan Permanen, Turap Dibangun 2026

Wali Kota Maulana: Intake Aurduri Butuh Penanganan Permanen, Turap Dibangun 2026--
JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Kondisi Intake Aurduri milik Perumda PDAM Tirta Mayang Kota Jambi saat ini mengalami kerusakan serius akibat abrasi Sungai Batanghari. Infrastruktur vital yang menyuplai air bersih ke lebih dari 26.000 pelanggan ini terancam amblas karena tebing sungai terus terkikis tanpa penanganan permanen.
Kamis, 7 Agustus 2025, Wali Kota Jambi Maulana bersama Anggota Komisi V DPR RI Haji Bakri meninjau langsung lokasi intake yang berada di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Peninjauan ini turut dihadiri oleh rombongan DPRD Kota Jambi, perwakilan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi, Balai Cipta Karya Kementerian PUPR, serta Direktur Perumda Tirta Mayang.
"Kalau ini dibiarkan, Intake Aurduri bisa amblas dan mengganggu suplai air bersih ke ribuan pelanggan. Kita sangat mengapresiasi perhatian dari DPR RI, khususnya Komisi V melalui Pak Bakri yang langsung turun ke lapangan,” ujar Wali Kota Maulana.
Kerusakan terjadi akibat arus Sungai Batanghari yang menggerus tebing dekat instalasi, menyebabkan longsor yang membahayakan keberlangsungan operasional sistem pengolahan air bersih PDAM. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah karena berisiko mengganggu pasokan air bersih ke rumah tangga dan fasilitas umum di Kota Jambi.
Sebagai solusi jangka pendek, Pemkot Jambi akan berkolaborasi dengan BWSS VI dan Dinas PUPR Kota Jambi untuk membangun bronjong sebagai pengaman sementara guna mencegah abrasi susulan.
Sementara itu, solusi permanen berupa pembangunan turap sepanjang 300 meter akan dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang. Proyek ini diharapkan menjadi penanganan jangka panjang yang dapat menyelamatkan infrastruktur Intake Aurduri dari kerusakan lebih lanjut.
Intake Aurduri merupakan salah satu infrastruktur strategis milik PDAM Tirta Mayang yang berperan penting dalam menyuplai air bersih ke ribuan pelanggan di Kota Jambi. Gangguan pada instalasi ini dapat berdampak luas terhadap kebutuhan air bersih masyarakat.
Pemerintah Kota Jambi berharap kolaborasi lintas lembaga, baik pusat maupun daerah, dapat mempercepat penanganan darurat dan percepatan pembangunan infrastruktur permanen demi kelangsungan layanan air bersih di wilayah tersebut.(*)