Rp 9,5 M untuk Dukung Ketahanan Pangan Bungo

BANTUAN: Gubernur Jambi, Al Haris menguji coba combine harvester yang diserahkan untuk Pemkab Bungo.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MUARABUNGO - Gubernur Jambi, Al Haris menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan daerah dengan menyalurkan bantuan senilai Rp9,5 miliar kepada Kabupaten Bungo. Bantuan ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah Provinsi Jambi dalam memperkuat sektor pertanian sebagai pilar swasembada pangan nasional.
Penyerahan bantuan dilakukan dalam kegiatan Tanam Padi Sawah Musim Tanam (MT) III dan penyerahan Alat Panen Combine Harvester, yang berlangsung di Dusun Bukit Sari, Kecamatan Jujuhan Ilir, Kabupaten Bungo, Selasa (5/8) lalu.
Bantuan tersebut mencakup Oplah Rawa 2024 seluas 630 Ha senilai Rp 2.898.000.000, Oplah Rawa 2025 seluas 326 Ha senilai Rp 1.499.600.000, Oplah Nonrawa 2025 seluas 1.000 Ha senilai Rp 4.600.000.000, dan SID Cetak Sawah 2025 seluas 915 Ha senilai Rp 594.750.000.
BACA JUGA:Nyaris Amblas Digerus Abrasi, Wali Kota Jambi dan Anggota DPR RI Turun Gunung
BACA JUGA:Maulana dan Diza Paparkan Strategi Kampung Bahagia Solusi Atasi Masalah Persampahan Kota Jambi
Tak hanya itu, Gubernur Al Haris juga menyerahkan bantuan benih padi untuk lahan seluas 3.790 hektar, yang terdiri atas Benih Padi Hutrizinc untuk 500 Ha, Benih Padi Inbrida Reguler 1.947 Ha, Benih Padi Inbrida Oplah 559 Ha, dan Benih Padi Lahan Kering 784 Ha. Serta 2 unit Combine Harvester untuk Kelompok Tani Serbaguna dan Bekarya di Dusun Bukit Sari.
Dalam sambutannya, Gubernur Al Haris menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi berkomitmen memperkuat ketahanan pangan sejalan dengan program nasional menuju swasembada. Ia mendorong para petani untuk aktif menyampaikan kendala di lapangan agar kebijakan yang diambil pemerintah tepat sasaran.
“Komunikasi dua arah sangat penting. Petani harus menyampaikan apa yang mereka butuhkan agar bisa segera ditindaklanjuti,” kata Al Haris.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Pusat telah mengalokasikan anggaran besar untuk sektor pertanian, termasuk penyediaan benih, alat, dan pupuk, guna menurunkan ketergantungan impor pangan seperti beras dan jagung.
“Petani sebagai ujung tombak produksi pangan nasional harus memanfaatkan peluang ini dengan baik,” ujarnya.
Al Haris juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Jujuhan Ilir yang tetap mempertahankan sawah di tengah maraknya alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit.
“Saya senang melihat sawah kita masih bertahan. Ini penting saat negara sedang serius membangun kemandirian pangan,” tambahnya.
Ia mengajak semua pihak terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi Jambi sebagai lumbung pangan berbasis padi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada petani, penyuluh, dan semua pihak yang telah bekerja keras hingga panen padi ini berhasil,” pungkas Al Haris.