Bali Kembali Dilanda Banjir, Sungai Tersumbat Jadi Ancaman Serius

Situasi Sungai Tukad Badung dipenuhi sampah organik dan non-organik-(Instagram/@sungaiwatch)-
JAMBIKORAN.COM – Situasi banjir di Bali semakin memburuk setelah hujan lebat kembali mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Sungai Watch, sebuah organisasi lingkungan yang fokus pada pembersihan sungai dari sampah dan puing, bergerak cepat untuk mengatasi penumpukan puing-puing berat yang menyumbat aliran air di berbagai titik sungai di pulau ini. Langkah ini diambil guna mencegah terjadinya banjir susulan.
Salah satu lokasi yang paling terdampak adalah Sungai Tukad Badung.
Aliran air di sungai ini tersumbat oleh tumpukan sampah, puing bangunan, dan barang-barang milik warga yang terbawa arus saat banjir besar terjadi beberapa hari lalu.
BACA JUGA:Dapat 13.235 SR Jargas, Maulana: Kota Jambi Siap Jadi Contoh Transisi Energi Nasional
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Tak Menanggung 5 Operasi Ini, Wajib Tahu!
Rumah-rumah rusak parah, dan kondisi sekitar sungai dipenuhi oleh mar, bangkai hewan, serta sampah plastik yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan bagi warga.
Tim Sungai Watch bekerja sama dengan relawan, TNI, dan elemen masyarakat lainnya untuk membuka kembali aliran sungai. Mereka memilah barang-barang yang masih layak pakai dari yang sudah tidak dapat digunakan.
Dalam dua hari terakhir, lebih dari 3.486 kilogram sampah non-organik telah berhasil dikeluarkan dari aliran sungai. Namun, pekerjaan masih jauh dari selesai.
Jenis sampah yang ditemukan sangat beragam, mulai dari plastik hingga barang-barang pribadi warga yang terbawa banjir.
BACA JUGA:Pratama Arhan Segera Ucap Ikrar Talak ke Azizah Salsha pada 29 September 2025
BACA JUGA:Harga Emas Terbaru: Antam dan Galeri24 Naik, UBS Justru Turun
Jero Mangku Wayan Sardini, seorang warga lokal sekaligus pastor, memberikan keterangan mengenai situasi saat banjir menerjang wilayah tempat tinggalnya di dekat Sungai Tukad Badung.
“Selutut airnya, mengambil barang sedikit lalu dibawa ke atas. Sudah dikejar airnya lagi sampai lantai dua. Saya langsung lari terus, untung ada jalan pintas di atas. Kalau tidak, hanyut sudah saya,” ujarnya.