Konsep Pendidikan Berbasis Potensi Siswa

BELAJAR: Siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas 5 Jambi saat menerima materi pelajaran.-KEU KEU NAILA/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI — Sekolah Rakyat Menengah Atas 5 Jambi resmi mulai beroperasi pada 4 Juli 2025. Saat ini, sekolah tersebut menampung sebanyak 100 siswa, terdiri dari 48 laki-laki dan 52 perempuan.

Keunikan sekolah ini terletak pada proses penerimaan murid baru. Setiap calon siswa diwajibkan mengikuti tes Talent DNA (Drive, Network, Action, red) untuk melihat potensi yang dimiliki masing-masing. Hal inilah yang menjadi pembeda utama Sekolah Rakyat Jambi dengan sekolah pada umumnya.

Dalam tiga bulan pertama tahun ajaran baru, siswa tidak langsung berfokus pada pelajaran akademik. Mereka terlebih dahulu dilatih sesuai dengan potensi yang muncul dari hasil tes Talent DNA, seperti bakat seni, dan lain sebagainya. Dengan begitu, pengembangan bakat siswa tidak sekadar ditebak, melainkan berdasarkan hasil survei yang terukur.

Kepala Sekolah, Sudarmono, menuturkan bahwa sekolah ini juga menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, antara lain futsal, taekwondo, silat, pramuka, kerohanian bagi siswa beragama Kristen, serta kegiatan keagamaan bagi siswa muslim.

BACA JUGA:IPAL Sijenjang Dinilai Layak Jadi Model Nasional, Walikota Minta Dukungan Operasional

BACA JUGA:KPU Situbondo lakukan ''Coktas'' Pastikan Data Pemilih Berkualitas

“Pelatih yang kita ambil pun bukan sembarangan, tentu harus yang terbaik,” ujar Sudarmono saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (22/9).

Sistem pembelajaran di sekolah ini, dimulai pukul 7.00 hingga 15.30. Para siswa tinggal di asrama dengan semua fasilitas yang telah disediakan, mulai dari kebutuhan pribadi hingga kebutuhan bersama.

Kepala Sekolah Rakyat Jambi menegaskan bahwa pihaknya hanya menerima siswa yang benar-benar serius dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Ia menyampaikan bahwa sekolah tidak ingin membuang waktu maupun tenaga jika ada siswa yang tidak memiliki kemauan belajar.

"Kami hanya menerima siswa yang serius, yang sungguh-sungguh mau belajar. Kalau tidak ada kemauan, kenapa harus dipertahankan, nanti malah sia-sia. Jangan sampai sudah diterima dan difasilitasi, kemudian akhirnya terpaksa kami kembalikan ke orang tuanya. Itu justru bisa merusak citra sekolah," tegas Sudarmono. 

Aktivitas sekolah berlangsung hingga hari Jumat. Pada hari Sabtu, siswa diarahkan untuk membersihkan halaman atau lingkungan asrama, sedangkan hari Minggu ditetapkan sebagai hari kunjungan orang tua. Jadwal kunjungan orang tua juga diatur bergiliran. Minggu pertama dan ketiga untuk putri, sedangkan minggu kedua dan keempat untuk putra.

Untuk sementara, sekolah ini berlokasi di Talang Bakung. Namun, setelah satu tahun beroperasi, Sekolah Rakyat Menengah Atas 5 Jambi akan pindah ke daerah Bagan Pete dengan lahan seluas sekitar 7 hektare.

Sebagai penutup, Sudarmono menyampaikan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, agar mampu berkembang dan memberi manfaat lebih luas bagi dunia pendidikan. (mg04/enn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan