Gubernur Peringatkan SPPG, Terkait Temuan Ulat di Makanan MBG SMKN 2 Kota Jambi

Gubernur Jambi, Al Haris.-KEU KEU NAILA/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jambi kembali menjadi sorotan, setelah viralnya temuan ulat dalam makanan yang disajikan kepada siswa SMK Negeri 2 Kota Jambi. Kejadian ini terjadi saat pelaksanaan MBG perdana di sekolah tersebut, Senin (22/9), dan langsung menuai respons dari masyarakat serta pihak berwenang.

Menanggapi insiden ini, Gubernur Jambi, Al Haris, turut memberikan pernyataan tegas. Ia menekankan bahwa program MBG sebetulnya telah dirancang dengan sistem pelatihan dan pengawasan yang baik. Sehingga, seharusnya kasus seperti ini bisa dicegah jika semua pihak menjalankan tugasnya secara bertanggung jawab.

"Ya jadi begini, kan sebetulnya sudah diatur dengan baik, sudah dilatih semua juru masaknya, kepala SPPG juga dilatih. Saya kira kalau kita mau jujur, ya kalau dijalankan dengan baik oleh mereka, ini tidak mungkin ada keracunan," ujar Haris saat diwawancarai, Senin (29/9). 

Ia juga memberikan pesan khusus kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan makanan MBG.

BACA JUGA: Empat Tim Berebut Gelar Juara, Final Party Gubernur Cup Jambi 2025

BACA JUGA: Santri Tewas Penuh Luka, Kemenag Siap Cabut Izin Ponpes Fathul Ulum Jika Terbukti Lalai

"Pesan kami tentunya, semua pihak, mulai dari pemilik SPPG, kepalanya, semualah, juru masaknya semua, ingat bahwa anggap ini yang kita masak ini untuk makan anak-anak kita. Di dalamnya harus ada tanggung jawab untuk mereka," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pasir Putih 1, Yayasan Olivia Aliansi Bagi Pendidikan Jambi Selatan, Cynthia, memberikan klarifikasi terkait jaminan mutu makanan dari dapur mereka.

"Untuk penjaminan mutu dari gizi, setiap SPPG sudah memiliki ahli gizinya masing-masing. Ahli gizi ini bertugas menghitung kadar gizi berdasarkan kebutuhan kelompok penerima manfaat,” ujar Cynthia dalam wawancara, Senin (29/9).

Cynthia juga menegaskan bahwa dapur SPPG memiliki prosedur quality control terhadap bahan baku, sebelum pengolahan makanan dilakukan.

“Setiap bahan baku kami cek, dari segi ayam apakah berbau atau tidak, juga kondisi sayuran. Semua dicek untuk memastikan layak diolah,” katanya.

Namun saat ditanya langsung mengenai kasus temuan ulat di SMKN 2 Jambi, Cynthia dengan tegas menyatakan bahwa insiden tersebut bukan berasal dari dapur SPPG Pasir Putih 1.

“Itu bukan dari dapur kami. Saya dari Pasir Putih 1. Yang mungkin terlibat Pasir Putih 3, tapi saya tidak tahu pasti,” tegasnya.

Pihak sekolah SMKN 2 dan Satgas Percepatan MBG Provinsi Jambi telah melakukan peninjauan terhadap Dapur SPPG 3 Pasir Putih, yang merupakan penyedia makanan untuk sekolah tersebut. Dalam klarifikasi bersama, pihak dapur dan sekolah menyampaikan permintaan maaf serta berjanji memperkuat pengawasan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan