AS Minta Produksi Masif Rudal Coyote

-Antara/Jambi Independent-Jambi Independent

Departemen Pertahanan AS (Pentagon) baru-baru ini mengguncang industri pertahanan dengan kesepakatan kontrak senilai $5 miliar (sekitar Rp78 triliun) kepada raksasa produsen senjata, Raytheon.

Berdasarkan pengumuman resmi yang dirilis Senin lalu, dana masif ini dialokasikan untuk memproduksi sistem rudal canggih, Coyote.

Kontrak ini bukan sekadar transaksi biasa; ini mencerminkan pergeseran fokus mendasar dalam strategi pertahanan AS.

Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, anggaran Pentagon mengalami perluasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan penekanan kuat pada keamanan dalam negeri (homeland security)

BACA JUGA:Otoritas Palestina Angkat Jempol Buat Trump, Sepakati Rencana 20 Poin Perdamaian Gaza

BACA JUGA:Venezuela Siap Perang Lawan AS

Detail Anggaran dan Kecanggihan Sistem Coyote

Pendanaan yang akan berjalan hingga tahun 2033 ini mencakup produksi peluncur, drone, dan sistem radar.

Inti dari sistem ini adalah Coyote, sebuah drone kecil sekali pakai (expendable drone) yang mampu terbang secara otonom atau terprogram selama kurang lebih satu jam.

Sistem Coyote memiliki beberapa varian peran, termasuk:

1. Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian (ISR).

2. Misi Kontra-UAV (melawan drone musuh) dengan hulu ledak jarak dekat (proximity warheads).

3. Peperangan Elektronik (EW).

4. Militer AS telah menguji drone ini untuk berbagai peran, mulai dari pengawasan, serangan, hingga intersepsi, menjadikannya aset krusial dalam perang drone modern.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan