Pasien BPJS Meninggal Setelah Dipulangkan dari Rumah Sakit, Keluarga Duga Ada Pembiaran

Isak tangis keluarga mengiringi kepergian Nani Suryani, pasien BPJS yang meninggal tak lama setelah dipulangkan dari rumah sakit dalam kondisi belum sadar.-Tangkap layar Tiktok @radarcianjur-

JAMBIKORAN.COM - Dugaan kelalaian medis mencuat di Kabupaten Cianjur setelah seorang pasien BPJS bernama Nani Suryani (65), warga Desa Rahong, Kecamatan Cilaku, meninggal dunia dua jam setelah dipulangkan dari RSUD Sayang Cianjur dalam kondisi belum sadar, Kamis (2/10).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, almarhumah sebelumnya menjalani perawatan intensif selama 10 hari, terdiri dari lima hari di ruang ICU dan lima hari di ruang Arben 2.

Namun pada hari ke-10, pihak rumah sakit meminta pasien untuk pulang meski kondisinya masih dalam keadaan koma.

Menurut keterangan keluarga, keputusan tersebut membuat mereka kebingungan karena pasien masih memerlukan alat bantu pernapasan.

BACA JUGA:Maskapai Ini Bangkrut! Pangkas 100 Pesawat dan PHK Ribuan Karyawan

BACA JUGA:Tak Hanya Soal Rasa, Ini Bedanya Daging Sapi dan Daging Kambing bagi Kesehatan

Keluarga bahkan harus berusaha keras membeli tabung oksigen secara mandiri untuk menopang kondisi Nani setelah tiba di rumah. Sayangnya, tidak lama berselang, sang pasien mengembuskan napas terakhir.

Sinta (29), salah satu anggota keluarga, mengaku kecewa atas keputusan rumah sakit yang dinilai terburu-buru.

Ia menyebut, dokter sempat mengatakan kondisi pasien sudah “tidak memungkinkan”, namun keluarga berharap perawatan dapat dilanjutkan hingga ada tanda-tanda kesadaran.

“Kami tidak mampu beli oksigen, tapi karena diminta pulang, kami terpaksa usaha sendiri. Dua jam setelah sampai rumah, ibu meninggal,” ujarnya lirih.

BACA JUGA:Terkini! Harga Mobil Listrik Bekas per Oktober 2025

BACA JUGA:Purbaya Beberkan Harga Keekonomian Pertalite, Solar, dan LPG Sebelum Disubsidi

Pihak keluarga menduga telah terjadi pembiaran terhadap pasien karena tidak diberi pilihan lain selain membawa pulang meski kondisi masih kritis.

Mereka berharap kasus ini mendapat perhatian dari pihak berwenang, terutama Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dan BPJS Kesehatan, untuk memastikan prosedur pelayanan medis berjalan sesuai standar.

Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Sayang Cianjur belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kelalaian tersebut.

Namun, kasus ini memicu sorotan publik di media sosial, di mana warganet mempertanyakan tanggung jawab rumah sakit terhadap pasien peserta BPJS yang masih membutuhkan perawatan.

BACA JUGA:Mobil Rombongan Pedangdut Cantika Davinca Tabrak Pemotor, Dua Anak Meninggal Dunia

BACA JUGA:Cekcok di Jalan Berujung Aksi Brutal, Pengendara Mobil Lempar Batu Bata

Kejadian ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan di rumah sakit daerah. Publik berharap agar investigasi segera dilakukan untuk menjamin hak-hak pasien BPJS terpenuhi secara manusiawi dan profesional. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan