Maraton Film Jadi Gaya Hidup Baru

-jambi independent-Jambi Independent
Era digital dengan segala modernitasnya melahirkan banyak fenomena dan kebiasaan baru yang tak pernah ada sebelumnya. Salah satunya adalah menonton film atau serial televisi secara maraton alias binge-watching culture.
Belakangan, kebiasaan ini kian populer. Tentu saja karena kehadiran layanan streaming seperti Netflix, Disney+, Prime Video, dan platform lokal lainnya menumbuhsuburkan fenomena tersebut.
Jika dulu menonton serial televisi harus menunggu episode baru setiap minggu, kini penonton bisa langsung menyaksikan satu season penuh dalam sekali duduk.
Pola konsumsi hiburan yang berubah ini mencerminkan gaya hidup baru masyarakat modern yang mengutamakan kenyamanan, fleksibilitas, dan kontrol penuh terhadap waktu.
BACA JUGA:Motif Bunga, Tren Abadi Fashion dan Dekorasi
BACA JUGA:5 Solusi Alami Atasi Gigi Kuning, Untuk Senyum Lebih Cerah
Mengapa Binge-Watching Jadi Tren?
Ada beberapa faktor yang mendorong munculnya kebiasaan binge-watching. Pertama, ketersediaan konten on-demand. Penonton tidak lagi terikat jadwal siaran televisi. Mereka bebas memilih kapan dan di mana mau nonton.
Kedua, kualitas cerita dan produksi serial atau film yang semakin menarik. Karakteristik itu membuat penonton sulit berhenti menonton hanya pada satu episode saja.
Fenomena cliffhanger pada akhir episode membuat orang terdorong untuk langsung melanjutkan ke episode berikutnya.
Selain itu, binge-watching juga dianggap sebagai bentuk relaksasi. Banyak orang yang menjadikan maraton film sebagai cara melepas penat setelah bekerja atau belajar seharian.
Aktivitas ini bahkan sering dilakukan bersama keluarga, pasangan, atau teman, sehingga menjadi bagian dari gaya hidup sosial.
Dampak Positif Binge-Watching
Budaya binge-watching memberikan sejumlah manfaat. Salah satunya adalah hiburan yang mudah diakses. Penonton bisa menikmati film atau serial favorit kapan pun mereka mau.