AHY Pastikan Pemerintah Siapkan Solusi, Polemik Utang Kereta Cepat Whoosh
WOOSH: Para penumpang Kereta Cepat Woosh di stasiun.-DOK/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) angkat bicara soal polemik utang proyek kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung yang dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Pemerintah terus mencari solusi atas utang tersebut.
AHY juga menegaskan bahwa pendekatan yang diambil pemerintah tidak bertujuan menciptakan konflik antara sektor publik dan swasta.
"Saya tidak ingin menjadi polemik antara pemerintah seperti berhadapan-hadapan dengan swasta, dengan danantara atau BUMN, karena sama-sama kita ingin mencari solusi yang terbaik. Ini arahan dari Bapak Presiden, dan saya sedang mengawal isu ini bersama teman-teman yang lain," pungkasnya.
Diketahui, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak keras penggunaan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Whoosh yang dikelola KCIC.
BACA JUGA:Sebagian WNI Menolak Pulang, Korban Penipuan Online di Kamboja
BACA JUGA:Takdir Al Khoziny
AHY mengatakan pihaknya bersama sejumlah pihak kepentingan sedang mengembangkan berbagai opsi untuk menyelesaikan utang KCIC.
"KCIC kita tahu memang masih menghadapi tantangan serius yang harus kita carikan solusinya," ujar AHY dalam keterangan kepada media," Selasa (21/10).
Dalam pertemuan yang digelar beberapa hari lalu bersama pihak Danantara, membahas terkait opsi-opsi penyelesaian keuangan proyek kereta cepat Whoosh.
"Beberapa kali kami juga undang pihak dan antara, tentu Kementerian Perhubungan, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Dirut KAI, dan semua yang saat ini mengawali KCIC atau Whoosh, untuk mencari atau mengembangkan opsinya," jelas AHY.
Meski demikian, AHY belum dapat menyampaikan langkah konkret yang akan diambil pemerintah.
"Saya belum bisa menyampaikan secara definitif, karena memang masih terus dikembangkan, nanti saja pada saatnya kita akan jelaskan secara terbuka bagaimana langkah yang diambil," katanya. (*)