Aden Jelatang dan Mara Pijoan Jadi Primadona, Jumlah Kunjungan Meningkat Dua Kali Lipat
KOLEKSI BARU: Aden Jelatang, Harimau Benggala Putih yang menjadi primadona di Kebun Binatan Taman Rimba.- Keu Keu Naila/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI – Penambahan dua satwa langka di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi, yaitu Singa Afrika Putih dengan nama Mara Pijoan dan Harimau Benggala Putih dengan nama Aden Jelatang, membawa dampak positif terhadap peningkatan jumlah pengunjung. Sejak resmi diperkenalkan pada Rabu (15/10), antusiasme masyarakat untuk berkunjung meningkat tajam.
Kepala UPTD Taman Rimba Dinas TPHP Provinsi Jambi, Raden Wawan, menyampaikan bahwa rata-rata kunjungan harian kini mencapai sekitar 300 orang. Sebelumnya, jumlah pengunjung di hari biasa hanya berkisar 150 orang.
“Alhamdulillah, kunjungan meningkat dua kali lipat sejak ada satwa baru ini. Kami berharap ke depannya jumlah pengunjung bisa terus bertambah,” kata Wawan.
Menurut Wawan, pihak pengelola secara aktif mengajak masyarakat Jambi dan sekitarnya untuk datang menyaksikan langsung kedua satwa langka tersebut.
BACA JUGA:Satgas Temukan Kenaikan Harga Beras di Pasar
BACA JUGA:Resmi, Jaksa Agung Lantik Sugeng Hariadi sebagai Kepala Kejati Jambi
Kehadiran singa dan harimau putih ini menjadi yang pertama di Provinsi Jambi, sehingga memberikan nilai edukasi tinggi bagi masyarakat, terutama bagi pelajar yang ingin mengenal lebih dekat kehidupan satwa liar.
Meski terdapat penambahan koleksi satwa unggulan, Wawan menegaskan bahwa tarif tiket masuk tidak mengalami kenaikan.
“Harga tiket masih sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2024. Kami ingin tetap memberikan akses yang terjangkau bagi semua kalangan,” jelasnya.
Untuk hari biasa, tiket masuk Taman Rimba Jambi ditarif dengan harga Rp 13 ribu termasuk asuransi, sementara pada akhir pekan Rp 15 ribu. Anak-anak cukup membayar Rp 8 ribu di hari biasa dengan asuransi yang sama.
Wawan juga optimistis bahwa peningkatan jumlah pengunjung ini akan membantu pihaknya melampaui target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah ditetapkan.
Wawan mengakui bahwa kondisi ekonomi dan penyesuaian anggaran pemerintah sempat menurunkan daya beli masyarakat, namun kehadiran dua satwa baru ini diyakini mampu mengembalikan semangat wisatawan untuk berkunjung.
Sebagai langkah lanjutan, pengelola akan bekerja sama dengan pemerintah kota dan provinsi untuk memperluas promosi ke dunia pendidikan.
“Kami akan mendorong sekolah-sekolah agar menjadikan kunjungan ke Taman Rimba sebagai kegiatan edukatif, terutama untuk mengenal satwa langka,” ujarnya.