20 Agenda Disubsidi Setiap Tahun

TBJ: gedung pertunjukan di Taman Budaya Jambi.-Keu Keu Naila/Jambi Independent-

JAMBI,JAMBIKORAN.COM - Taman Budaya Jambi (TBJ) menegaskan bahwa seluruh pementasan yang berlangsung di lingkungan mereka, tidak hanya berorientasi pada kesenian semata, tetapi wajib bermuara pada penguatan kebudayaan daerah.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala Seksi Penyajian dan Penyebaran Informasi, Herman.

 

“Taman Budaya Jambi tidak hanya kesenian, tapi hasil akhirnya harus tentang kebudayaan,” ujar narasumber.

 

TBJ menyebut tidak memiliki target khusus terkait jumlah pementasan, namun secara program mereka menetapkan 20 pementasan subsidi per tahun yang dibiayai pemerintah. Untuk mendapatkan pembiayaan tersebut, sanggar wajib mengajukan proposal dan membawa tema yang mengangkat budaya lokal.

 

“Proposal itu wajib, dan harus mengangkat budaya lokal untuk bisa dibantu pembiayaannya,” tegasnya.

 

Selain subsidi, TBJ memiliki tiga sistem fasilitas bagi pelaku seni yang ingin tampil. Pertama, sistem profit, di mana pihak produksi membayar seluruh kebutuhan dan SDM yang terlibat.

 

Kedua, fasilitas penuh yang diberikan TBJ tanpa biaya. Ketiga, sistem pembiayaan melalui subsidi yang masuk dalam 20 program tahunan tersebut.

 

Indikasi pementasan yang disubsidi dapat terlihat dari poster atau baliho kegiatan. Bila mencantumkan logo Kementerian, maka pementasan tersebut mendapat subsidi.

 

Sebaliknya, bila hanya menampilkan logo Pemprov Jambi, maka penyelenggara hanya menerima fasilitas tempat tanpa pembiayaan lainnya.

 

Sejak masa pemulihan setelah pandemi Covid-19, TBJ mencatat peningkatan aktivitas seni yang signifikan. Pada 2022 hingga kini, terdapat 43–50 kali pementasan sanggar per tahun, meliputi tari, musik, seni rupa, dan teater. Dari seluruh genre yang tampil, teater mendominasi.

 

“Mungkin karena persoalan teknis, karena panggung di sini memang lebih cocok untuk teater,” jelasnya.

 

Program subsidi TBJ sendiri merupakan bagian dari dana Bantuan Administrasi Kementerian (BAK) nonfisik yang diterima sejak 2018/2019.

 

Dana ini digunakan untuk pengaktifan kegiatan TBJ melalui empat program utama, perlindungan seni tradisi, pembinaan seperti workshop dan seminar, pengembangan kesenian tradisi agar lebih modern, serta pemanfaatan melalui temu karya atau festival seni.

 

Sementara itu, jumlah penonton setiap pementasan tidak dapat dipastikan karena sangat bervariasi, namun kapasitas gedung pertunjukan TBJ mampu menampung hingga 350 orang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan