Jumalah Korban di Gaza Naik Hingga 23.708 Orang

Bangunan dan rumah di Jalur Gaza luluh lantak setelah diserang dan dibombardir Israel-Edo Adri-

Gaza - Jumlah korban tewas di Gaza naik lagi. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas pada Jumat 11 Januari 2023 mengumumkan, sedikitnya 23.708 orang telah tewas akibat serangan Israel sejak awal Oktober lalu.

Sayangnya, jumlah korban tewas ini bisa bertambah karena dikatakan masih ada banyak warga yang terjebak di reruntuhan. 

Dorong Perdamaian Abadi Sementara itu, Kementerian tersebut menyampaikan, jumlah korban terluka di Gaza mencapai 60.005 orang.

"Apakah ada yang peduli dengan kami?" Salah satu serangan mematikan terbaru yang diluncurkan Israel terjadi di wilayah Gaza selatan, tepatnya di Kota Khan Yunis dan Rafah.

BACA JUGA:Ada Aja Terobosan SAH, Kali Ini Bawa Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus

BACA JUGA:Letak Cermin di Rumah Menurut Prinsip Feng Shui

Daerah tersebut padahal dipenuhi orang-orang yang melarikan diri dari Gaza utara. kementerian Kesehatan di Gaza menyebut, pengeboman tersebut menewaskan sedikitnya 59 orang dan melukai puluhan lainnya di seluruh wilayah yang terkepung.

Militer Israel sendiri mengakui telah menyasar Khan Yunis. Militer mengeklaim telah membunuh tujuh “teroris” dalam serangan di kota itu dan 20 lainnya di daerah Maghazi di utara.

Fotografer AFP menyaksikan asap hitam mengepul pada Jumat pagi di atas Rafah, tempat warga Palestina berkumpul di samping kantong mayat berwarna putih berisi korban terbaru.

“Apakah ada yang peduli dengan kita? Kenapa semua orang diam?” tanya salah satu pelayat di rumah sakit.

Di tempat lain di Rafah, warga bernama Fayad Abu Rjeila tampak sedang mengamati reruntuhan sebuah bangunan setelah serangan Israel yang menurutnya telah menewaskan warga sipil di rumah mereka.

BACA JUGA:BSN Sertifikatkan 549 Ribu Produk UMKM Selama 2023

BACA JUGA:Bahas Peningkatan Kerja Sama Bilateral dengan Menteri Tiongkok

“Mereka tidak ada hubungannya dengan apa pun. Orang-orang yang hanya ingin hidup. Mengapa Israel menargetkan mereka?” katanya kepada AFP.

Tag
Share