Pekerjaan Normalisasi Sungai Betara Longsor Telan Anggaran Rp 900 Juta

--

KUALATUNGKAL - Proyek normalisasi Sungai Betara di RT 07 Dusun Kampung Baru, Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) yang menelan anggaran Rp900 juta itu mengalami longsor.

Pekerjaan normalisasi Sungai Betara itu jika dilihat dari website LPSETanjabbarkab.go.id dikerjakan menggunakan APBD Tanjab Barat tahun anggaran 2023 oleh CV Sumber Abadu Sentosa dengan nilai mencapai Rp 900 juta.

BACA JUGA:Ternyata kunyit Mampu Atasi Jerawat, Ini Resep dan Cara Membuatnya

BACA JUGA:25 Januari Diperingati Sebagai Hari Gizi Nasional, Ini Dia Pilihan Gizi Untuk Generasi Penerus Bangsa

Dari informasi yang dihimpun pekerjaan dengan panjang mencapai 6 Kilo Meter (KM) ini mengalami longsor di sejumlah titik.

Seorang warga yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan jika pekerjaan itu baru selesai pada Desember 2023 lalu.

Ia juga menyayangkan pekerjaan baru hitungan bulan itu sudah rusak dan mengalami longsor.

"Kami minta dinas terkait untuk cek ke lokasi perkejaan ini, kalau gini bentuknya rugikan masyarakat disini," katanya.

Masyarakat juga meminta dinas untuk menegur pihak kontraktor yang diduga bekerja asal asalan.

Sebab, jika hal seperti ini dibiarkan bisa merugikan negara. Ia mendesak agar pekerjaan itu segera diperbaiki sehingga hasil pekerjaan bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar.

"Kalau dibiarkan terus kerjaan kaya gini, negara rugi kan, bukan masyarakat bae. Kito minta dinas turun dan kasih teguran. Kita minta baiki, masak kaya gini kerjaan. Biayanya besar ini pekerjaan," ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanjung Jabung Barat Apridasman saat dikonfirmasikan Rabu, 24 januari 2024, mengatakan bahwa ia membantah soal proyek yang dibangun mengalami longsor.

"Bukan longsor, tanah tersebut memang berada dibibir  sungai itu," ucapnya.

Kadis menyebut bahwa pembangunan itu merupakan proyek normalisasi bukan pembangunan tanggul.

Mendapat laporan dari masyarakat, dirinya sudah memerintahkan staf untuk ke lokasi mengecek kebenaran nya.

 "Saya sudah memerintahkan staf untuk turun, namun sejauh ini belum ada laporan terkait hasil mereka turun," ujarnya.

Saat ini kata Kadis, jika memang proyek normalisasi mengalami longsor maka Dinas PUPR akan memerintahkan rekan yang bersangkutan untuk memperbaiki sampai bulan Februari.

"Saat ini masih dalam pemeliharaan, bulan februari terakhir nya,"pungkasnya. (Rul/viz)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan