Hati-hati Ini Dia Penyebab Kematian Ibu saat Persalinan, Perdarahan Hingga Eklamsia

Ilustrasi Ibu Hamil-jambi independent-Jambi Independent

Namun,kematian ibu hamil tinggi karena dua hal tadi, yaitu terlambat mendeteksi dan terlambat merujuknya dan berikutnya terlambat penanganannya, ujar Gde.

Gde menerangkan, umumnya terjadinya di daerah, mulai dari tidak tersedianya kendaraan hingga jaraknya yang jauh dari fasilitas kesehatan.

Bahkan, di Kalimantan orang harus menggunakan perahu untuk menyusuri sungai agar bisa sampai ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). 

“Targetnya Kemenkes, jika diputuskan gawat darurat, dalam 30 menit operasi sesar harus sudah dilakukan untuk menyelamatkan ibu,” ujarnya.

Nah apa itu preeklamsia dan eklamsia?

Preeklamsia dan eklamsia merupakan kasus spesifik yang terjadi hanya pada ibu hamil dan tidak berlaku untuk hipertensi lainnya,jelas Gde.

BACA JUGA:Olahraga yang Baik untuk Ibu Hamil

BACA JUGA:Buah-Buahan yang Baik Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil dan Calon Bayi

Preeklamsia dikenal sebagai keracunan pada kehamilan karena kehamilan itu sendiri yang menyebabkan si ibu mengalami hipertensi, yang jika tidak hamil ia tidak akan mengalami kenaikan tekanan darah.

Preeklamsia umumnya terjadi karena adanya kelainan, terutama pada plasenta, sehingga terjadi lonjakan tekanan darah pada ibu hamil. 

“Makanya disebut preeklamsia atau sebelum eklampsia karena yang kami takutkan terjadi eklamsia, yaitu kejang, tidak sadar, koma,” ucapnya. 

Menurut Gde, eklamsia itu berasal dari bahasa Yunani artinya “petir” dan preeklamsia disebut “menjelang petir”, yang diibaratkan seperti mendung. 

Dengan demikian hipertensi pada preeklamsia itu diibaratkan seperti mendung yang sangat mungkin akan terjadi petir atau halilintar. 

BACA JUGA:Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Minuman Bersoda ,Begini Penjelasannya

BACA JUGA:Bumil, Ini Ciri Hamil Anak Perempuan yang Perlu Diketahui

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan