Oktober Alami Inflasi 2,44 Persen

--

JAMBI - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi dalam rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Oktober 2023, mencatat Kota Jambi mengalami inflasi "month to month" (mtm) sebesar 0,50 persen.

Dengan IHK sebesar 117,43, inflasi "year on year" (yoy) sebesar 2,44 persen. Masih di bawah tingkat inflasi nasional sebesar 2,56 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 2,20 persen.

Dari 24 kota IHK se-Sumatera, Kota Jambi berada pada peringkat 2 dan peringkat 15 se-Indonesia.

“Inflasi Kota Jambi terjadi disebabkan oleh kenaikan yang ditunjukkan dengan naiknya indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” terang Jubir Pemkot Jambi, Abu Bakar.

Kelompok pengeluaran ini menyumbang andil terbesar dalam pembentukan inflasi Kota Jambi, dengan kontribusi sebesar 1,19 persen.

Disusul oleh kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,65 persen, kelompok transportasi sebesar 0,89 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,22 persen.

Untuk komoditas pendorong inflasi di Kota Jambi, antara lain daging ayam ras, cabai, angkutan udara, beras dan roti manis.

“Adapun komoditas penahan inflasi Kota Jambi, antara lain  udang basah, cumi-cumi, kentang, tomat, dan ikan nila,” timpalnya.

Sebelumnya pada bulan September 2023 Kota Jambi alami inflasi mtm sebesar 0,41 persen, dengan IHK sebesar 116,85. Inflasi yoy sebesar 1,78 persen dan tingkat inflasi ytd sebesar 1,70 persen. Dari 24 kota IHK se-Sumatera, Kota Jambi berada pada peringkat 9 dan peringkat 15 se-Indonesia.

Inflasi Kota Jambi pada bulan September terjadi disebabkan oleh kenaikan yang ditunjukkan dengan naiknya indeks harga pada enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok perlengkapan.

Lalu, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok transportasi, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok makanan, minuman/restoran, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

“Pemkot Jambi bersama seluruh stakeholder yang terlibat, berkomitmen berupaya menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi,” kata dia.

Peninjauan lapangan terus menerus dilakukan oleh TPID Kota Jambi, untuk meninjau dan memastikan harga komoditi di pasar terkendali.

“Intervensi langsung juga didukung oleh Perum Bulog dengan menggelar pasar murah komoditas beras secara rutin disejumlah lokasi di wilayah Kota Jambi,” jelasnya.

Pemkot Jambi telah melaksanakan 11 langkah kongkrit upaya penanganan dan stabilisasi laju inflasi di Kota Jambi. 11 langkah kongkrit tersebut di antaranya sidak dan pemantauan secara kontinu komoditas konsumsi masyarakat di berbagai pasar, ritel, dan pergudangan.

Kemudian aktif mengadakan bantuan sosial dan program pengentasan miskin ekstrem, pengadaan bantuan berusaha bagi pelaku UMKM, subsidi BBM bagi angkutan umum, operasi rutin atau intervensi operasi pasar bersama Bulog Jambi, melaksanakan gerakan "Payo Menanam Cabai" dan bawang yang melibatkan masyarakat.

Selanjutnya peningkatan kapasitas lahan warga dan lahan tidur untuk pangan, optimalisasi tugas dan fungsi Satgas Pangan Kota Jambi, perluasan kerja sama dengan daerah penghasil komoditas pangan, bantuan transportasi angkutan komoditas pangan, publikasi, sosialisasi, dan edukasi yang massif untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait inflasi.

“Langkah kongkrit tersebut terbukti efektif menstabilkan laju inflasi di Kota Jambi selama kurun waktu setahun terakhir,” ungkap Abu Bakar.

Kota Jambi juga telah menginisiasi kerja sama antar daerah untuk stabilisasi ketersediaan pasokan komoditas pokok, seperti beras, dengan beberapa daerah di Sumatera Selatan seperti Banyu Asin, Ogan Komering Ulu (OKU), dan Bengkulu. Juga dengan daerah penghasil komoditas lainnya di Pulau Jawa dan Sumatera. (zen/ira)

Tag
Share