Ramai di Media Sosial, Benarkah Bukber Dianggap Sebagai Ajang Pamer? Berikut Penjelasannya

Benarkah Bukber Dianggap Sebagai Ajang Pamer? Berikut Penjelasannya-jambi independent -

Jambikoran.com - Buka puasa bersama (bukber) selama bulan Ramadhan menjadi topik yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial. 

Sebab, acara bukber yang diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan reuni dinilai telah bergeser maknanya menjadi ajang untuk memamerkan kesuksesan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga survei independen menemukan bahwa sekitar 60% responden merasa ada unsur pamer dalam penyelenggaraan bukber, terutama yang diadakan di restoran atau kafe mewah.

Sebagian peserta survei merasa tekanan sosial untuk menghadiri atau mengadakan bukber di lokasi yang dianggap prestisius, meskipun mungkin tidak sesuai dengan kemampuan finansial mereka.

BACA JUGA:Ingin Kurus? Ini Dia 7 Tips Diet Selama Ramadhan

BACA JUGA:8 Manfaat Bawang Bombai untuk Kesehatan Tubuh

Namun, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa persepsi ini tidak sepenuhnya benar.

Sebagian besar responden mengakui bahwa tujuan utama mereka menghadiri bukber adalah untuk bertemu dan berbagi kebahagiaan dengan teman atau keluarga, bukan untuk pamer. 

Mereka menganggap bukber sebagai momen yang berharga untuk memperkuat tali persaudaraan dan merefleksikan diri di bulan yang suci.

Pengamat sosial, Aisyah Putri, menyatakan bahwa persepsi negatif terhadap bukber sebagai ajang pamer mungkin muncul karena adanya perbedaan interpretasi tentang apa yang menjadi esensi dari bukber itu sendiri. 

BACA JUGA:Ini Dia 4 Alasan Penting Duduk Saat Makan

BACA JUGA:Manfaat Puasa untuk Menurunkan Darah Tinggi

"Bukber seharusnya tidak hanya dilihat dari luarnya saja seperti lokasi atau menu makanan, tapi lebih kepada nilai silaturahmi dan kesederhanaan yang diajarkan oleh Ramadhan," ucap Aisyah.

Untuk mengurangi stigma negatif ini, beberapa komunitas mulai mengadakan bukber dengan konsep yang lebih sederhana dan inklusif. 

Tag
Share