Kasus DBD di Bungo Meningkat, Rahmad: Sudah Ambil Langkah Antisipatif

Suasana fogging di Kabupaten Bungo.-SITI HALIMAH/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

MUARABUNGO - Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo mencatat lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 46 kasus sejak Januari hingga Februari 2024.

Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun 2023 sebelumnya sebanyak 12 kasus Januari hingga Februari.

Kepala Dinas Kesehatan Bungo, melalui Kabid P2 PL Rahmad Fitri, menegaskan bahwa, pemerintah setempat telah mengambil langkah antisipatif dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 4 M Plus.

“Program ini melibatkan kader lingkungan serta juru pemantau jentik nyamuk di rumah tangga dan sekolah,” kata dia.

BACA JUGA:Wako Ahmadi Buka Musrenbang Kota Sungaipenuh 2024

BACA JUGA:Acungkan Pisau saat Paripurna, Aksi Ketua DPRD Kabupaten Solok Tuai Kecaman Publik

Rahmad Fitri juga mengimbau, masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat masih dalam musim hujan hingga April 2024.

Meskipun belum ada laporan pasien meninggal atau kejadian luar biasa terkait DBD, Dinas Kesehatan Bungo telah melakukan foging di kecamatan-kecamatan dengan tingkat kasus DBD yang tinggi.

Selain itu, Dinas Kesehatan Bungo secara konsisten memberikan penyuluhan tentang pentingnya hidup bersih dan sehat.

“Masyarakat didorong untuk menerapkan 4 M Plus, yaitu menutup tempat penampungan air, mengurasnya secara rutin minimal seminggu sekali, dan mengubur tempat penampungan air yang tidak terpakai,” jelasnya.

BACA JUGA: Jangan Lewatkan Malam Lailatul Qadar, Kapan Waktunya dan Apa Saja Keistimewaannya

BACA JUGA:Jelang Idul Fitri 1445 H, Harga Telur di Kota Jambi Merangkak Naik

Dengan meningkatnya kasus DBD, langkah-langkah preventif seperti ini menjadi krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat Kabupaten Bungo.

“Melalui kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penyebaran DBD dapat ditekan dan jumlah kasus dapat diminimalisir,” harapnya. (mai/zen)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan