Airlangga Tunggu Surat Panggilan jadi Saksi PHPU di MK
Ketua Umum Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Kamis (28/3/2024). -ANTARA/RANGGA PANDU-Jambi Independent
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan dia masih menunggu surat panggilan menjadi saksi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami tunggu panggilannya. Undangannya belum ada," katanya di Jakarta, Senin.
Airlangga dipanggil dengan kapasitas sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Indonesia Maju.
MK menjadwalkan pemanggilan empat menteri dalam sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024 pada Jumat (5 April 2024). Menteri lain yang dipanggil sebagai saksi adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
BACA JUGA:Pengamat Harap Pengawasan untuk Pilkada 2024 Dapat Berjalan Optimal
BACA JUGA:Sekjen PBNU Minta PKB Tak Banyak “Bermanuver”
"Kalau dipanggil MK, mesti ada undangannya dong," ujar Airlangga.
Sebelumnya, Ketua MK Suhartoyo mengatakan pemanggilan para pihak itu berdasarkan hasil rapat permusyawaratan hakim.
“Kepada para pihak, perlu disampaikan bahwa hari Jumat akan dicadangkan untuk pemanggilan pihak-pihak yang dipandang perlu oleh Mahkamah Konstitusi, berdasarkan hasil rapat Yang Mulia para hakim tadi pagi,” kata Ketua MK Suhartoyo di Gedung MK I RI, Jakarta, Senin.
Selain keempat menteri tersebut, MK juga menjadwalkan pemanggilan untuk Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.
BACA JUGA:Kepala BNN: Tingkatkan Pengawasan Peredaran Narkoba di Pulau Sumatra
BACA JUGA:Komisi II DPR Pastikan Ikut Bertanggung Jawab Evaluasi Pemilu 2024
Suhartoyo menegaskan, pemanggilan lima pihak yang dikategorikan penting untuk didengarkan oleh MK ini bukan bentuk akomodasi permohonan dari kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.(ANTARA)