Perut Anda Buncit? Waspada, 7 Penyakit Ini Mengintai

Reporter: Aditiya |

Editor: Finarman |

Senin , 03 Jun 2024 - 22:12

ilustrasi perut buncit --klikdokter

JAMBIKORAN.COM - Memiliki berat badan berlebih dengan ciri perut buncit dapat meningkatkan risiko seseorang terkena beberapa komplikasi kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, jangan menganggap sepele perut buncit.

Dikutip dari Mayo Clinic,berikut beberapa penyakit yang mengintai karena memiliki perut buncit :

1. Kolesterol tinggi

Perut buncit sering kali disebabkan oleh kelebihan lemak visceral, merupakan lemak yang terletak di sekitar organ dalam tubuh.

Lemak ini aktif secara metabolik dan dapat meningkatkan produksi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh.

Kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan strok.

2. Gangguan pernapasan

Lemak yang menumpuk di sekitar dada dan perut dapat menekan diafragma dan mengganggu pernapasan normal.

Hal ini bisa menyebabkan sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik atau dalam posisi tidur.

3. Penyakit jantung

Penelitian menunjukkan orang dengan perut buncit memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung koroner.

perut anda buncit? waspada, 7 penyakit ini mengintai                            jambikoran.com - memiliki berat badan berlebih dengan ciri perut buncit dapat meningkatkan risiko seseorang terkena beberapa komplikasi kesehatan yang serius.
oleh karena itu, jangan menganggap sepele perut buncit. 
dikutip dari mayo clinic,berikut beberapa penyakit yang mengintai karena memiliki perut buncit :
1. kolesterol tinggi
perut buncit sering kali disebabkan oleh kelebihan lemak visceral, merupakan lemak yang terletak di sekitar organ dalam tubuh.
baca juga:cara mudah dan efektif mengatasi perut buncit, yuk simak
baca juga:simak! ini dia makanan yang dapat cegah perut buncit
lemak ini aktif secara metabolik dan dapat meningkatkan produksi kolesterol ldl (kolesterol jahat) dalam tubuh.
kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan strok.
2. gangguan pernapasan
lemak yang menumpuk di sekitar dada dan perut dapat menekan diafragma dan mengganggu pernapasan normal.
hal ini bisa menyebabkan sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik atau dalam posisi tidur.
3. penyakit jantung
penelitian menunjukkan orang dengan perut buncit memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung koroner.
baca juga:simak! 6 minuman yang dapat kempiskan perut buncit
baca juga:kebiasaan makan yang sebabkan perut buncit
lemak visceral yang tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin, inflamasi kronis, dan gangguan metabolisme lipid, yang semuanya berkontribusi terhadap perkembangan aterosklerosis (pengerasan arteri) dan peningkatan risiko serangan jantung.
4. strok
strok iskemik, yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak, juga dikaitkan dengan perut buncit.
lemak yang menumpuk di sekitar perut dapat meningkatkan tekanan darah, mengganggu metabolisme glukosa, dan memperburuk faktor risiko lainnya yang terkait dengan penyakit vaskular.
5. risiko hipertensi
baca juga:ini 7 cara mengecilkan perut buncit paling aman dan ampuh 
baca juga:bikin perut buncit, ini 7 makanan dan minuman ringan yang harus di kurangi tingkat konsumsinya
kegemukan, terutama yang terkonsentrasi di sekitar perut, sering kali terkait dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
lemak visceral dapat memproduksi hormon dan senyawa kimia yang meningkatkan tekanan darah, serta memengaruhi fungsi ginjal dalam mengatur tekanan darah tubuh.
6. peradangan dalam tubuh
lemak visceral juga memproduksi senyawa inflamasi, seperti sitokin dan adipokina, yang dapat menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh.
peradangan ini diketahui terlibat dalam pengembangan berbagai kondisi kesehatan kronis, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
baca juga:penyebab perut buncit pada wanita 
baca juga:5 tips memilih hewan kurban,yuk simak
7.resiko kematian dini
ukuran lingkar pinggang dan perut yang besar telah terbukti menjadi prediktor risiko kematian dini.
studi epidemiologi menunjukkan setiap peningkatan 10 cm dalam lingkar pinggang berhubungan dengan peningkatan risiko kematian, terutama akibat penyakit jantung, strok, dan beberapa jenis kanker.(*)