Targetkan Himpun 30 Ribu Inovasi Daerah di 2024

Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi Informasi, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri BSKDN Aferi S. Fudail bersama Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo.-ANTARA-Jambi Independent

JAKARTA - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menargetkan dapat menghimpun 30 ribu inovasi daerah dalam pelaporan inovasi melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) yang telah dibuka hari ini, Kamis.

"2023 kita berhasil menghimpun 28.539 inovasi yang dilaporkan oleh 527 Pemda (Pemerintah Daerah), kami berharap 2024 jumlahnya akan menembus angka 30.000 inovasi dan diikuti oleh 546 Pemda baik provinsi, kabupaten maupun kota," kata Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi Informasi, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri BSKDN Aferi S. Fudail dalam keterangannya di Jakarta, Kamia.

Tidak hanya menargetkan 30 ribu pelaporan inovasi semata, Aferi mengatakan pihaknya juga melakukan sejumlah penyempurnaan aplikasi pelaporan inovasi, hingga meningkatkan kualitas penilaian inovasi dengan memperluas keterlibatan kementerian dan lembaga (K/L) terkait.

"Kami berencana memperluas keterlibatan K/L yang relevan dengan kegiatan inovasi daerah dalam penilaian IGA seperti BNPP, UNSRI, IPDN maupun Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP)," jelasnya.

BACA JUGA:Percepat Rilis Hasil Susenas Pertama Pada Awal Juli Mendatang

BACA JUGA:Bahas Masa Depan Penegakan Hukum

Sejalan dengan itu, Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo mengatakan upaya-upaya penyempurnaan yang dilakukan pihaknya diharapkan dapat memacu daerah untuk menggali lebih dalam potensi-potensi yang dimiliki sehingga inovasi yang dilahirkan semakin beragam.

"Dengan mendayagunakan potensi daerah secara cermat, pemda mampu menghadirkan terobosan-terobosan yang dapat meningkatkan ekosistem inovasi dan daya saing daerah," ujar Yusharto.

Dia menjelaskan salam membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan, daerah tidak bisa bekerja sendiri tetapi perlu melibatkan banyak pihak untuk berkolaborasi.

Adapun kerja sama dengan banyak pihak ini dinilainya dapat meningkatkan tren pelaporan inovasi dari waktu ke waktu.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Akan Kurban 7 Ekor Sapi di Solo

BACA JUGA:Jokowi Minta KemenPUPR-TNI Bangun 20 Ribu Pompa Air Untuk Atasi kekeringan

"Tren pelaporan inovasi daerah tiap tahun mengalami eskalasi yang tajam. Tren ini harus terus didukung dengan framework kerja sama multiple helix, sehingga daerah dapat terus terpacu memaksimalkan potensi yang dimiliki," pungkasnya. (ANTARA)

Tag
Share