Novel Karya Tere Liye yang Telah Lama Pergi, Berisi Tentang Pengkhianatan hingga Pemberontakan
Novel tere liye Yang Lama Telah Pergi-Nurdiana Wanti-Jambi Indepedent
Jambikoran.com – Yang Telah Lama Pergi, merupakan novel karya Tere Liye pada tahun 2023. Menceritakan kejadian yang berlatarkan tahun 1200 Masehi. Tentang pengkhianatan, pemberontakan, dan pertempuran di tengah lautan luas.
Tentang seorang pembuat peta dari Baghdad, bernama Al Mas’ud. Ia yang pergi tanpa restu sang istri, karena sedang mengandung. Namun Mas’ud tetap berangkat, meneruskan pekerjaan sang Ayah, dan juga nenek moyangnya terdahulu. Yang bertugas serta lihai membuat peta. Melanjutkan pembuatan peta yang belum selesai.
Ketika ia sedang berhenti di sebuah pulau, dan salah menaiki kapal. Perompak berpikir bahwa ia adalah mata-mata. Namun seorang Biksu menyelamatkannya, membawa ia kepada Raja Perompak, mengatakan bahwa Mas’ud akan berguna selama perjalanan mereka. Akhirnya Mas’ud diterima, mejadi orang yang disegani oleh perompak, karena menjadi orang penting bagi Raja Perompak.
Selama perjalanan, Mas’ud juga bertemu dengan salah satu koki di kapal Raja Perompak, yang ternyata berasal dari daerah yang sama dengan Mas’ud. Akhirnya Mas’ud punya teman mengobrol dengan bahasa mereka.
BACA JUGA:10 Tips Cegah Anak Kecanduan Gadget, Dijamin Ampuh
BACA JUGA:Usai Dipanggil Jokowi, Gubernur BI Jelaskan Faktor Penyebab Rupiah Kembali Melemah
Raja Perompak berlayar untuk menyerang kerajaan yang ada di daerah Sumatera, kerjaan Sriwijaya, Jambi dan kerjaan sekitarnya. Karena salah satu hal yang menjadi alasan, adalah kerajaan tersebut banyak membunuh para perompak yang tidak bersalah. Membunuh Ibu Raja Perompak, Ibunya dibunuh di depan Raja Perompak ketika ia kecil.
Bagaimana mereka menggorok leher Ibunya, mengangkat kepala itu sambil tertawa atas kemenangan mereka. Prajurit kerajaan yang tidak melihat Raja Perompak kecil, memutuskan pergi. Sejak saat itu, Raja Perompak menyimpan dendam kepada kerajaan-kerjaan tersebut. Mempersiapkan kekuatan dan merekrut perompak lain untuk bergabung. 10 tahun lebih ia mempersiapkan balas dendam ini.
Selama perjalanan menuju kerajaan-kerajaan tersebut untuk membelaskan dendam. Mas’ud sangat berguna bagi mereka, ia mengetahui faktor cuaca dan di mana posisi yang tepat untuk menyerang.
Pertempuran pernah terjadi di tengah-tengah laut. Mereka menyerang dari sebuah aliran yang terdapat pohon di sekitarnya, menciptakan sebuah lorong. Membuat ratusan kapal perompak berhasil mengalahkan para prajurit kerajaan. Hanya sedikit kapal perompak yang terbakar atau hancur.
BACA JUGA:Tingkat Kelahiran Terendah, Presiden Korea Selatan Nyatakan 'Darurat Demografi'
BACA JUGA:Doyoung NCT Siap Guncang Jakarta dengan Konser Solo 'Dear Youth' di ICE BSD
Ketika mereka mulai menyerang Kerjaan Sriwijaya, menghancurkan benteng yang sangat sulit untuk ditaklukkan dan dihancurkan. Dengan pengamatan dan ingatan Mas’ud tentang pulau dan kerjaan serta perairan tersebut, membuat ia menemukan titik lemah benteng itu.
Membuat perompak berhasil masuk ke kerajaan tersebut, menyerang para petingginya. Dengan pertempuran itu, secara tidak langsung perompak menyelamatkan penduduk yang didzalimi oleh kerajaan dan raja mereka sendiri. (*)