Suku Mashco Piro Terlihat Tinggalkan Amazon Peru
Keanekaragaman hutan Amazon dilihat dari atas, merupakan kanopi hutan tropis.--Antaranews.com
JAMBIKORAN.COM - Suku terasing asli terbesar yang menghindari komunikasi dengan masyarakat luar bernama Mascho Piro terlihat meninggalkan Amazon Peru.
Gambar-gambar langka tersebut diterbitkan oleh Organisasi Survival International pada Rabu, 17 Juli.
Organisasi di bidang hak asasi manusia yang bekerja dengan masyarakat adat itu mengatakan Mashco Piro difoto pada akhir Juni di tepi sungai dekat perbatasan dengan Brasil.
Pada gambar itu terlihat lebih dari 50 orang suku tersebut meninggalkan hutan hujan Amazon Peru dalam beberapa pekan terakhir untuk mencari makanan dan tampaknya menjauh dari semakin banyaknya perusahaan penebangan kayu, menurut organisasi adat setempat FENAMAD.
BACA JUGA:Rusia Pertimbangkan Semua Opsi untuk Balas Pengerahan Rudal AS di Jerman
BACA JUGA:Serangan Israel di Sekolah Pengungsi Gaza
“Ini adalah bukti yang tak terbantahkan bahwa banyak Mashco Piro tinggal di kawasan ini yang tidak hanya gagal dilindungi oleh pemerintah tetapi juga dijual kepada perusahaan penebangan kayu,” kata presiden FENAMAD, Alfredo Vargas Pio.
Survival International menyampaikan bahwa salah satu konsesi terbesar yang beroperasi di wilayah tersebut adalah perusahaan penebangan kayu bernama Maderera Canales Tahuamanu SAC.
Perusahaan tersebut telah membangun jalan sepanjang lebih dari 120 mil (193 kilometer) untuk truk penebang kayu untuk mengambil kayu.
Kehadiran pekerja Maderera Canales Tahuamanu merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat Mashco Piro bukan hanya karena kemungkinan terjadinya bentrokan dengan suku tersebut.
BACA JUGA:Rumah Sakit di Gaza Selatan Capai Titik Kritis, Terpaksa Pilih Pasien di Tengah Krisis
BACA JUGA:Musim Kelima 'Stranger Things' Bakal Tayang dengan Durasi Epik Seperti 8 Film!
Namun juga karena penebang dapat membawa penyakit yang dapat mematikan bagi masyarakat adat.
Suku Mashco Piro yang mendiami kawasan yang terletak di antara dua cagar alam di Madre de Dios di tenggara Peru, tidak berkomunikasi dengan dunia luar.