Israel Minta Turki Segera Dikeluarkan dari NATO

Rezim Zionis mendesak NATO mengusir Turki dari keanggotaan blok militer tersebut setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengancam akan menginvasi Israel demi membela Palestina. -EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS-

JAMBIKORAN.COM - Israel marah setelah Presiden Turki, Tayyip Erdogan, menyatakan bahwa negaranya siap memasuki wilayah Israel, seperti yang pernah dilakukan di Libya dan Nagorno-Karabakh.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada hari Senin 29 Juli 2024, mendesak NATO untuk mengeluarkan Turki dari keanggotaan dalam pakta pertahanan tersebut.

BACA JUGA:SDI Wujudkan Pelayanan Digital Bagi Masyarakat

BACA JUGA:Ini Alasan Presiden Jokowi Mengundang Sejumlah Selebritas dan Influencer ke IKN

"Dengan mempertimbangkan ancaman Presiden Turki Erdogan untuk menyerang Israel dan retorika berbahayanya, Menteri Luar Negeri Israel Katz menginstruksikan para diplomat untuk segera berkomunikasi dengan semua anggota NATO, menyerukan kutukan terhadap Turki dan menuntut pengusirannya dari aliansi tersebut," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Israel.

Erdogan mengkritik keras tindakan Israel dalam perang melawan Hamas di Gaza, dalam pidato yang disampaikan pada hari Minggu 28 Juli 2024.

"Kita harus cukup kuat sehingga Israel tidak dapat melakukan tindakan konyol ini terhadap Palestina. Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin akan melakukan hal yang sama kepada mereka," kata Erdogan.

Erdogan tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jenis intervensi yang dia maksud. "Erdogan mengikuti jejak Saddam Hussein dan mengancam akan menyerang Israel. Dia harus mengingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana itu berakhir," kata Katz dalam pernyataannya.

"Turki, yang menjadi tempat markas besar Hamas yang bertanggung jawab atas serangan teroris terhadap Israel, telah menjadi anggota poros kejahatan Iran, bersama Hamas, Hizbullah, dan Houthi di Yaman," tambahnya.

BACA JUGA:Kemnaker Ingin Tingkatkan Aksesibilitas Pemagangan ke Jepang

BACA JUGA:Ini Penyebab dan Cara Penyebaran Virus Oropouche

Hubungan antara Israel dan Turki telah memburuk selama lebih dari satu dekade, setelah sebelumnya menjadi sekutu regional. Meskipun hubungan kedua negara memburuk, perdagangan bilateral antara mereka masih mencapai miliaran dolar per tahun.

Namun, pada bulan ini Turki menyatakan keinginan untuk menghentikan semua perdagangan bilateral dengan Israel hingga perang Gaza berakhir dan masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina berjalan tanpa hambatan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan