Hotspot di Kabupaten Bungo Meningkat
![](https://jambiindependent.bacakoran.co/upload/28e5c20eb5125418917cdbe4b6040790.jpg)
Zainadi, Kepala BPBD Kabupaten Bungo.-SITI HALIMAH/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
MUARABUNGO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo melaporkan peningkatan signifikan jumlah titik panas (hotspot) di wilayah tersebut. Hingga saat ini, jumlah hotspot mencapai 13 titik yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Bungo.
Kepala BPBD Kabupaten Bungo, Zainadi menyatakan, jumlah hotspot tersebut terus mengalami peningkatan sejak beberapa hari terakhir.
"Sepanjang bulan Juli ini, hotspot tertinggi mencapai 13 titik. Sejak tanggal 24 hingga 28 Juli, ada peningkatan yang cukup signifikan," jelas Zainadi pada Senin (5 Agustus 2024).
Menurut Zainadi, belasan hotspot tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Bungo.
BACA JUGA:Evaluator Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Bupati Kerinci, Evaluasi Kinerja Triwulan III
BACA JUGA:Pemkab Tebo Masih Menunggu Regulasi, Terkait Wacana PPPK Paruh Waktu
“Untuk wilayah Bungo, ada belasan hotspot,” tambahnya.
Lebih lanjut, Zainadi menjelaskan bahwa terdapat 55 dusun yang rawan Kebakaran Hutan dan Lahan (kahutla) berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD. Selain itu, terdapat sembilan kecamatan yang dianggap rawan Kahutla, yaitu Kecamatan Tanah Tumbuh, Kecamatan Pelayang, Kecamatan Pelepat, Kecamatan Rantau Pandan, Kecamatan Jujuhan, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kecamatan Limbur, dan Kecamatan Jujuhan Ilir.
Zainadi juga merinci lokasi-lokasi yang telah terjadi kebakaran pada beberapa waktu lalu. Di antaranya Bukit Kemang, Dwikarya Bakti, Rantau Ikil, Jumbak, Telentam, Tuo Sepunggur, Bukit Telago, Rantau Pandan, dan Renah Sungai Ipuh.
Selanjutnya Zainadi mengimbau kepada masyarakat Bungo untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
BACA JUGA:Tangkap Pelaku di RumahBACA JUGA:Masnah-Zulkifli Terima Rekomendasi dari Golkar
BACA JUGA:SAH Minta Pemerintah Tingkatkan Penyerapan Tenaga Kerja
"Kami juga menghimbau masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan karena di musim kemarau ini,” ujar Zainadi.
BPBD Kabupaten Bungo terus berupaya melakukan pemantauan dan penanggulangan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, upaya edukasi kepada masyarakat terus digencarkan, agar mereka lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran. (mai/enn)