Puluhan Pustu Butuh Perbaikan Dinkes Muaro Jambi Gedor Dana DAK Pusat
Kepala Dinkes Muaro Jambi Afif Udin-Junaidi/Jambi Independent-
MUARO JAMBI - Puluhan puskesmas pembantu (Pustu) yang berada di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi rusak. Berdasarkan data yang dilansir dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Muaro Jambi, setidaknya ada sekitar 69 Puskesmas pembantu yang masih perlu perbaikan.
Kepala Dinkes Muaro Jambi Afif Udin mengatakan, bahwa total Puskesmas pembantu yang ada di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi berjumlah sebanyak 93 Puskesmas.
BACA JUGA:Masyarakat Pesisir Tanjab Timur Waspada Bencana Memasuki Musim Pancaroba
BACA JUGA:Berikan Teguran Keras ke Direktur PDAM Tirta Muaro Jambi, Pj Bupati Raden Najmi : Sudah Dua Kali
Dari total tersebut, kata dia, sebanyak 69 Puskesmas pembantu dalam kondisi masih perlu perbaikan.
"Sejauh ini, ada 24 puskesmas pembantu yang sudah diperbaiki dari dana Pemerintah Pusat," kata Afif Udin kepada pewarta.
Afif Udin menyampaikan, bahwa kondisi Puskesmas pembantu saat ini ada yang berstatus rusak berat, rusak ringan dan kondisi rusak sedang.
Pihak Dinas Kesehatan Muaro Jambi, katanya, akan mulai melakukan perbaikan terhadap Puskesmas pembantu yang mengalami kerusakan ini.
"Puskesmas pembantu yang akan mulai direhabilitasi tahun ini. Sebagian ada yang direhab berat dan sisanya nantinya dilanjutkan pada tahun 2025 nantinya," sampainya.
Mantan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Muaro Jambi itu mengatakan, bahwa perbaikan puskesmas pembantu ini dirasa sangat perlu dilakukan agar mendekati prototipe sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
BACA JUGA:Pj Bupati Raden Najmi Hadiri Pencabutan Nomor Urut Calon Bupati dan Wakil Bupati Muaro Jambi
BACA JUGA:Siapkan 1,2 Ton Benih Padi untuk Petani Terdampak Gagal Panen di Batanghari
Dinkes Muaro Jambi, kata dia, akan segera mengaktifkan kembali seluruh puskesmas pembantu yang ada di Wilayah Kabupaten berjuluk bumi Sailun Salimbai ini.
Perbaikan Puskesmas Pembantu ini, sambungnya, akan dialokasikan melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat.
"Sekarang ada ILP, mau tidak mau semua puskesmas pembantu harus diaktifkan kembali. Pelayanannya harus berjalan," tandasnya. (Jun/Viz)