Masih Jadi PR Serius Penanganan Banjir di Kota Jambi
Kondisi banjir di simpang Mayang. Tentu hal ini menjadi PR serius bagi Pemkot Jambi.--
JAMBI - Banjir masih menjadi PR serius bagi Pemkot Jambi. Apalagi kemarin, sejumlah titik di Kota Jambi terpantau alami banjir.
Seperti di kawasan Simpang Mayang, kawasan SPBU simpang pucuk, kawasan Fresco Pattimura, Jalan Kaca Piring dan beberapa tempat lainnya.
Banjir ini disebabkan hujan deras yang mengguyur Kota Jambi, sejak Jumat 4 Oktober 2024 siang hingga sore kemarin.
Tak hanya hujan deras. Angin kencang pun ikut menyertainya. Ini juga membuat beberapa pohon tumbang, dan beberapa atas-atap jualan warga berterbangan.
BACA JUGA:Nyaris Dirampok, Meski Sempat Dipukul
BACA JUGA:Tak Akan Terima Rumah Dinas, Inilah Tunjangan DPR RI yang Baru
"Putar-putar, di depan banjir. Nanti motor mogok," sebut beberapa pengendara yang melintas dari arah Tugu Juang mengarah ke Simpang Mayang, dan memilih putar balik.
Benar saja, di kawasan traffic Light Simpang Mayang banjir. Ketinggiannya sampai sebatas orang dewasa.
Begitu juga di kawasan SPBU Simpang Pucuk, Kota Jambi. Air memendam kawasan tersebut cukup tinggi. Akibatnya beberapa motor warga mogok.
"Aislah mogok jadinya," gerutu salah satu pengendara, kemarin.
Sementara, di kawasan SPBU Telanaipura, jalan dua jalur terpaksa dialihkan 1 jalur. Ini lantaran, ada pohon tumbang menimpa beberapa tiang listrik.
"Hati-hati ada kabel melintang depan," sebut seorang warga di sekitar lokasi memperingati pengendara yang melintas.
Tampak, beberapa petugas sudah berada di lokasi untuk mengevakuasi pohon tumbang tersebut.
Untuk diketahui, Pemkot Jambi terus berupaya mengatasi permasalahan banjir di beberapa wilayah dalam Kota Jambi.
Salah satunya, dengan rencana pembangunan kolam retensi di kawasan Kecamatan Kota Baru dan Kecamatan Jelutung.
Ini dikatakan Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih setelah melakukan peninjauan terhadap perkembangan proyek pompa air Sungai Asam dan pengecekan lokasi rencana pembangunan kolam retensi, belum lama ini.
Dikatakan Sri Purwaningsih, saat ini Pemkot Jambi telah menyiapkan dua lokasi untuk pembangunan kolam retensi ini, dan telah mengajukan surat permohonan pembangunan kolam retensi kepada Menteri PUPR.
"Kolam retensi direncanakan memiliki luas 8.000 meter persegi dengan kapasitas tampung 3.000 dan 4.500 meter kubik,” kata dia.
“Kolam ini akan berfungsi untuk menampung air hujan sebelum mengalir ke Sungai Batanghari, sehingga mengurangi risiko banjir dengan meningkatkan kapasitas saluran yang ada," ujar Sri.
Lebih lanjut, Sri juga mengatakan bahwa, fungsi kolam retensi tidak hanya sebatas pada penanggulangan banjir.
"Kolam retensi ini juga akan dimanfaatkan untuk penghijauan dan sebagai taman kota, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan di area tersebut," kata Sri.
Selain itu, dari hasil tinjauannya, ditargetkan tahun depan pada bulan Januari/Februari proyek pompa air Sungai Asam dapat dioperasikan.
"Saat ini persentase penyelesaian bisa dikatakan sudah 80 persen, mudah-mudahan di tahun depan sudah bisa dioperasikan,” kata dia.
“Dengan adanya pompa air di Sungai Asam ini akan bisa menjadi alat penghambat sebagai bumper untuk air masuk ke kota Jambi, kita juga berharap dengan adanya pompa itu tentu pengendalian banjir di dalam kota Jambi bisa dilakukan dengan lebih baik," jelas Sri.
Lanjut Sri, dengan adanya pembangunan-pembangunan ini nantinya, diharapkan Kota Jambi dapat lebih efektif dalam mengatasi permasalahan banjir, dan menciptakan ruang terbuka hijau yang bermanfaat bagi masyarakat. (zen)