Bahasa Kerinci Rentan Punah, Pj Bupati Kerinci Imbau Gunakan Bahasa Ibu

Manuskrip aksara Incung Kerinci menggunakan media tanduk kerbau dan kertas. -IST/ Jambi Independent-

SUNGAIPENUH - Mengkhawatirkan bahasa kerinci terancam punah berdasarkan riset, kerinci yang memiliki banyak dialeg bahasa sekarang sudah hampir punah. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Jambi, Dr. Adi Budiwiyanto, saat acara Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Jambi Tingkat SD dan SMP Sederajat Tahun 2024. bertempat di Hotel Grand Kerinci, Kota Sungai Penuh.


“Kegiatan ini pertama kali kita lakukan, untuk Provinsi Jambi dan bertempat di Kerinci dan Kota Sungai Penuh,” sebut Adi Budiwiyanto.

BACA JUGA: Sebanyak 80 Orang PPPK Merangin Ikuti Orientasi, Pj Bupati Tekankan Mandat Netralitas ASN

BACA JUGA:Guru Penggerak Bisa Menjadi Agen Perubahan


Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi jambi di Kerinci, karena berdasarkan riset, Bahasa Kerinci sangat rentan akan kepunahan karena penuturnya (suku Kerinci) yang sedikit.


Pj Bupati Kerinci Asraf, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kerinci sangat menyambut baik atas diselenggarakannya kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu oleh Kantor Bahasa Provinsi Jambi yang terfokus di Kerinci dan Kota Sungai Penuh.


Menyambung apa yang disampaikan oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi Jambi, Pj Bupati Kerinci mengajak para ibu untuk mengajarkan anak-anak dan keluarga agar senantiasa menggunakan bahasa ibu (bahasa lokal).


"Kerinci memiliki banyak Dialeg bahasa. Setiap dusun, lain-lain dialeg dan tutur bahasa. Tetapi meski demikian masyarakat Kerinci bisa saling mengerti saat berkomunikasi. Keragaman Dialeg bahasa kerinci mesti kita lestarikan agar tidak Punah oleh penuturnya yang sangat sedikit," kata dia.


Hal senada juga disampaikan oleh Pjs Kota Sungai Penuh, Temawisman, yang juga mewakili Pjs Gubernur Provinsi Jambi, Dr H Sudirman.


Lewat pidato sambutan Pjs Gubernur Jambi, saat pembukaan Tema Wisman, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi sangat mendukung adanya kegiatan yang bersifat melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal.
"Revitalisasi Bahasa Daerah lewat Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Jambi merupakan langkah yang strategis untuk melestarikan bahasa daerah dan juga nilai-nilai budaya sebagai warisan leluhur," sebutnya.


Sementara itu, Budayawan Kerinci, Safwandi, Dpt (Andi Andalas) berterima kasih kepada Badan Bahasa Kementerian Pendidikan RI, dan Juga Kantor Bahasa Provinsi Jambi yang telah membuat langkah awal untuk menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu di Kerinci.


"Ini langkah awal yang baik untuk kita sama-sama berperan dan bersemangat buat menyelamatkan segala kekayaan Budaya kita. Jangan sampai cupak asal dikalahkan oleh cupak Buatan. Jalan di anjak uhang sekali lalu, tapian di anjak uhang sekali nempuh," ujarnya dalam bahasa kias.


Acara diwarnai dengan menampilkan Berbagai kegiatan pentas seni seperti Sike Rebana/Tale Nuai, lomba Tembang Tradisi Tingkat SD dan SMP. Lalu, Lomba Menulis Cerpen Berbahasa Kerinci Tingkat SD dan SMP, Lomba Lawakan Tunggal Berbahasa Kerinci, Lomba Menulis dan Membaca Aksara Incung.


Ada juga Lomba Pidato/Parno Adat Berbahasa Kerinci Tingkat SD dan SMP, Lomba Membaca Puisi Berbahasa Kerinci, Lomba Mendongeng Berbahasa Kerinci Tingkat SD dan SMP.

Tag
Share