Petani Duku Khawatir Kualitas Buah Rusak, Masuk Musim Hujan Membuat Daun Berguguran

--

Guyuran hujan cukup deras yang disertai terpaan angin cukup kencang kerap melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tanjab Timur.


Kondisi itu tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi para pemilik kebun duku yang ada disejumlah kecamatan di kabupaten ini.


Sebab, dengan kondisi cuaca seperti itu, dapat membuat buah duku muda menjadi gugur dan buah duku yang mulai matang menjadi pecah atau memiliki kualitas yang kurang baik.


Untuk di Kabupaten Tanjab Timur sendiri, pohon duku yang tumbuh cukup banyak, baik itu yang berada dilokasi perkebunan maupun berdampingan dengan rumah warga berdada di beberapa wilayah, seperti di Kecamatan Geragai dan Kecamatan Muarasabak Barat.


istem, salah seorang pemilik kebun duku di Kecamatan Geragai ini mengatakan, sejak beberapa pekan belakangan ini guyuran hujan dan terpaan angin yang cukup kencang telah membuat buah duku muda miliknya banyak yang gugur.
"Belum masak dan ukurannya masih hijau kecil gini aja buah dukunya sudah banyak yang gugur mas. Khawatirnya yang masak nantinya jadi dikit buah ini mas karena gugur terus akibat kondisi cuaca gini," ucapnya.

Dirinya menuturkan, meski namanya tidak setenar dengan duku Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, akan tetapi peminat duku Kabupaten Tanjab Timur dari kalangan tengkulak cukup ramai.


Bahkan, sejumlah tengkulak berani mematok harga duku perbatangnya saat kondisi buah masih berukuran kecil, agar tidak diborong oleh tengkulak lainnya.


"Bisanya kalau buah duku masih hijau tapi sudah agak bersama mendekati masak, tengkulak bakal ramai datang untuk memborong. Tengkulak ini ada yang dari Kabupaten Tanjab Timur, dari beberapa wilayah di Provinsi Jambi, dan ada pula dari luar Jambi seperi dari Lampung dan Palembang," tuturnya.


Mistem menyampaikan, dari 20 batang duku ukuran cukup besar yang ia punya, 18 diantaranya telah dihargai oleh pengepul Rp 10 juta untuk diambil buahnya saat memasuki masa panen nanti.


Sedangkan dua pohon lainnya sengaja tidak ia jual, karena untuk dikonsumsi keluarga dan kerabatnya.
"Kalau dilihat, jumlah buah duku di batang tahun ini agak berkurang dari tahun sebelumnya. Tapi kalau untuk harga jual ke tengkulak tahun ini dan tahun kemarin sama saja," pungkasnya. (Pan/viz)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan