225 Hektare Lahan Gagal Panen
Tampak kondisi banjir yang menyebabkan lahan pertanian di Bungo gagal panen.--
MUARABUNGO - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bungo mecatat, bahwa banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi beberapa waktu lalu telah menyebabkan 571 hektare lahan sawah terendam di beberapa kecamatan.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Kabupaten Bungo, Muhammad Hasbi, dari total lahan padi yang terendam, sekitar 225 hektare mengalami gagal panen.
BACA JUGA:Siapkan Bis Antar Jemput Sikapi Relokasi Belajar Murid
BACA JUGA:Cara Merawat Rambut Agar Sehat dan Berkilau
"Tanaman pangan seperti padi terkena dampak dengan 225 hektare mengalami gagal panen,” sebutnya.
“Sedangkan tanaman hortikultura, khususnya cabe, sekitar 1 hektare juga terdampak," ungkap Hasbi.
Lahan padi yang terkena dampak banjir tersebar di beberapa kecamatan.
Antara lain Rantau Pandan, Bathin III Ulu, Tanah Tumbuh, Bathin III, dan Pelayang.
Muhammad Hasbi menyatakan bahwa, laporan telah disampaikan kepada Dinas Tanaman Pangan (TPH) Provinsi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Kami berupaya mengusulkan bantuan benih dan pupuk ke pemerintah pusat, baik dalam bentuk barang maupun dana tanggap darurat bencana," tambahnya.
Hasbi juga menyoroti upaya untuk memitigasi risiko gagal panen di masa depan.
Ia mengajak petani untuk menjadwalkan tanam yang tidak berbenturan dengan cuaca ekstrem, terutama hujan tinggi.
"Kami selalu menganjurkan petani menanam tepat waktu sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap dampak cuaca ekstrem," jelasnya.
Selain merugikan sektor pertanian, banjir ini juga menyebabkan kerusakan pada jaringan irigasi di beberapa desa, termasuk Dusun Karak dan Dusun Lubuk Landai.
Lebih kurang 200 meter jaringan irigasi perlu diperbaiki. Dusun Rambah juga berupaya melakukan perbaikan untuk mengatasi dampak dari banjir ini.
Sementara petani diimbau untuk tetap waspada disaat musim hujan karena kemaren ada lagi panen ditinggal disawah jadi padinya terbawa hanyut banjir. (Mai/zen)