Banjir Bandang Tenggelamkan 185 KK
TENGGELAM : Banjir bandang menenggelamkan sebanyak 185 KK.--
TANJAB BARAT - Kondisi hujan yang terus mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjab Barat) khususnya wilayah Ulu menyebabkan banjir bandang yang berdampak padat tenggelamnya pemukiman warga.
Banjir bandang itu menenggelamkan sedikitnya 185 Kepala Keluarga (KK) di Desa Suban, Desa Tanjung Bojo, Desa Dusun Kebun, Kecamatan Batangasam dan Desa Merlung, Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjab Barat.
Seperti yang diungkapkan Kepala BPBD Tanjab Barat Zulfiktri mengatakan banjir tersebut merendam sedikitnya 185 KK yakni Desa suban 40 KK, Desa Tanjung Bojo 55 KK, Desa Dusun Kebun 85 KK, dan Desa Merlung 4 KK.
"Kejadian Senin 2 Januari 2024 telah terjadi Bencana Banjir Luapan Sungai Tantang Kecamatan Batang Asam dan Merlung," katanya Selasa 2 Januari 2023.
BACA JUGA:Upayakan Peningkatan Produksi Cabai
BACA JUGA:Dua Kecamatan Diterjang Banjir, BPBD Imbau Masyarakat Waspada
Saat ini Desa Suban sudah mengalami surut untuk wilayah Desa Tanjung Bojo dan Dusun Kebun ketinggi air mencapai 70 cm sampai 1 meter dan mulai berangsur surut.
"Sebagian surut sudah, dan kalau tidak ada hujan bisa semua surut,”tandasnya.
Sementara itu, sejumlah wilayah lain yakni di Kecamatan Batangasam, Desa Penoban banjir yang mengenangi rumah warga sekitar. Warga yang terdampak banjir untuk sementara waktu mengungsi ketempat yang lebih tinggi, bahkan sebagian warga tak bisa menyelamatkan barang miliknya.
Menurut Camat Batangasam, Junaidi membenarkan hal tersebut hingga saat ini banjir berangsur surut meskipun potensi banjir susulan masih akan terjadi disejumlah wilayah tersebut. “Benar banjir sejak kemarin banjir," ujarnya ketika dikonfirmasi belum lama ini.
BACA JUGA:Ratusan Rumah Terendam Banjir
BACA JUGA:Jambi Wilayah Barat Rawan Longsor dan Banjir, Intensitas Hujan dalam Kategori Ekstrim
Camat menyebut bahwa dirinya sudah turun kelokasi, ada 43 rumah yang terdampak, bahkan kepala desa sudah membuat dapur umum untuk warga yang terdampak.
Dijelaskan bahwa banyak barang-barang warga yang tidak bisa diselamatkan dikarenakan banjir datang secara mendadak. Banjir terjadi akibat air yang mengalir dari atas bukit dan tidak tertampung di sungai lumahan.
"Air dari bukit, dak terpampang oleh sungai lumahan, sehingga meluap,”bebernya. (Rul/viz)