Kalahkan Warriors, Hawks Atasi 60 Poin Steph Curry
Pemain bintang Golden State Warriors Stephen Curry mencetak 60 poin dalam kekalahan timnya melawan Atlanta Hawks di State Farm Arena Atlanta. -ANTARA/AFP/KEVIN C. COX.-Jambi Independent
JAKARTA - Atlanta Hawks berhasil mengalahkan Golden State Warriors sekaligus mengatasi permainan luar biasa Stephen Curry yang mencetak 60 poin dengan mengakhiri laga lewat skor 141-134 yang digelar di State Farm Arena Atlanta, Minggu WIB.
Hawks berhasil menang lewat babak tambahan waktu atau overtime untuk mengatasi 30 poin yang diciptakan Curry lewat tembakan tiga angka.
Steph Curry memasukkan 10 bola dari total 23 upaya tembakan tripoin yang dibuatnya untuk Warriors. Poin dari jarak jauh itu hanya bisa dibalas oleh bintang Hawks Trae Young yang menghasilkan 7 tembakan tripoin yang sukses dari total 11 upaya yang dilakukannya.
Kekalahan Warriors ini menghapuskan euforia permainan 60 poin kedua dalam karier Stephen Curry.
BACA JUGA:AC Milan Amankan 3 Poin
BACA JUGA:Melaju ke Semifinal Piala Afrika 2023
“Menyebalkan jika tidak bisa menunjukkan sesuatu dari permainan ini. Tentu saja membuat frustrasi, ini hanya menambah musim frustrasi kami," kata Curry seperti dikutip laman resmi NBA.
Dengan kekalahan ini, Warriors berada di urutan ke-12 klasemen sementara NBA Wilayah Barat dengan 21 menang dan 25 kalah. Mereka hanya lebih baik dari tiga tim terbawah di Wilayah Barat.
Curry mencetak 8 poin di babak overtime untuk menyelesaikan laga dengan catatan 60 poin. Hanya terpaut dua poin dari rekor tertinggi dalam kariernya, yaitu 62 poin saat melawan Portland Trail Blazers pada 3 Januari 2021.
Secara total, Curry memasukkan 22 bola dari seluruh 38 upaya tembakan dari permainan terbuka. Dia juga akurasi tembakan free throw 100 persen, yaitu 6 dari 6 lemparan bebas.
BACA JUGA:Puas dengan Efektivitas Barca
BACA JUGA:Batu Ginjal Bisa Diobati dengan Minimal Invasif, Begini Penjelasannya
Pelatih Golden State Warriors Steve Kerr menggambarkan permainan Curry sebagai permainan yang luar biasa.
“Kami berkompetisi dengan gila-gilaan tetapi tidak bisa mengatasi kesulitannya,” kata Kerr.