Google Diduga Lakukan Shadow Ban Pada Film Dirty Vote

Google-jambi independent -

Dirilis sejak 11 Februari 2024 di YouTube , film dokumenter Dirty Vote langsung menyita perhatian netizen Indonesia.

Pasalnya, dalam film berdurasi 1 jam 57 menit itu, menampilkan tiga ahli hukum tata negara, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, yang mengurai berbagai pelanggaran hukum dan potensi kecurangan pada Pemilu 2024. 

Namun belakangan, netizen kembali dihebohkan dengan 'hilangnya' Dirty Vote di laman pencarian utama YouTube. 

Hal tersebut membuat netizen mengemukakan dugaan, bahwa Google telah melakukan 'shadow ban' terhadap video tersebut di YouTube.

BACA JUGA:Film Dirty Vote Mendadak Hilang dari Pencarian YouTube,Kok Bisa?

BACA JUGA:Film Dokumenter Dirty Vote Viral di Medsos, Bahas Tentang Kecurangan Pemilu

Apa Itu Shadow Ban?

Praktik menyembunyikan hasil pencarian seperti ini kerap diistilahkan 'shadow ban'. 

Biasanya, praktik ini untuk menyembunyikan konten yang dianggap tidak sesuai dengan kebijakan platform.

Menurut laman Support Google, ada penjelasan mengapa sebuah channel atau video tidak muncul di hasil pencarian YouTube.Hilangnya Dirty Vote pada pencarian utama YouTube membuat netizen mengemukakan dugaan bahwa Google telah melakukan 'shadow ban' terhadap video tersebut di YouTube.

Google menjelaskan, jika akun tersebut baru dibuat, memperbarui video, atau mengubah nama saluran (saluran), kemungkinan perlu beberapa hari agar video tersebut muncul di hasil pencarian YouTube.

Selain itu, hasil pencarian YouTube juga mencoba memberikan hasil yang paling relevan.

BACA JUGA:Petugas Harus Pikul Logistik Pemilu, untuk Bisa Tiba di Dusun Renah Jelmu Bungi

BACA JUGA:Pimpin Apel Patroli Skala Besar Amankan Pemilu 2024, Wakapolda Jambi Minta Identifikasi Berbagai Anca

Tag
Share