Jokowi Panggil Surya Paloh ke Istana

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) melakukan jamuan makan siang dengan ketua umum parpol diantaranya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri), Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri), dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (keempat --

Jakarta- Presiden RI Joko Widodo memanggil Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu petang.

"Dipanggil Pak Presiden," kata Politisi Nasdem Ahmad Sahroni dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Minggu.

BACA JUGA:Atletico Madrid Bantai Las Palmas 5-0 dan Naik ke Posisi Ketiga Liga Spanyol!

BACA JUGA:Perkokoh Posisi Puncak Klasemen, Liverpool menang 4-1 atas Brentford

Menurut Sahroni pertemuan itu bersifat silaturahim yang biasa dilakukan

"Silaturahim biasa saja," ujarnya.

Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu. Pertemuan ini ditengarai pertama kali dilakukan Jokowi dengan Surya Paloh usai penyelenggaraan Pemilu 2024.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan, pihak Istana Presiden belum memberikan informasi terkait pertemuan tersebut.

Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, Surya Paloh sebelumnya mengadakan pertemuan dengan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan pada Jumat (16/2).

Anies mengatakan pertemuannya dengan Surya Paloh untuk membahas fakta-fakta terkait Pemilu.

"Kami diskusi tentang perkembangan, saling mencocokkan pandangan," katanya di Jakarta, Jumat 16 Februari 2024.
Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana membenarkan adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh.
“Ya, betul. Presiden menerima Bapak Surya Paloh malam ini di Istana Merdeka,” kata Ari melalui pesan singkat ketika dikonfirmasi ANTARA, Minggu malam.
Dia menjelaskan bahwa pertemuan itu bermula dari permohonan Surya Paloh untuk menghadap Jokowi.
Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, ujar dia, Presiden Jokowi mengalokasikan waktunya pada Minggu malam untuk menemui Paloh di Istana Merdeka, Jakarta.
“Pertemuan sudah selesai, (tadi berlangsung) sekitar satu jam,” kata Ari.
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Pertemuan ini ditengarai pertama kali dilakukan Jokowi dengan Surya Paloh usai penyelenggaraan Pemilu 2024.
Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, Surya Paloh sebelumnya mengadakan pertemuan dengan Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan pada Jumat 16  Februari  2024.
Anies mengatakan pertemuannya dengan Surya Paloh untuk membahas fakta-fakta terkait Pemilu.
"Kami diskusi tentang perkembangan, saling mencocokkan pandangan," katanya di Jakarta.
NasDem, partai yang dipimpin Paloh, merupakan salah satu anggota koalisi pengusung pasangan Capres Cawapres Anies-Muhaimin.
Selain itu, Surya Paloh juga sebelumnya mengatakan bahwa kemungkinan dalam waktu dekat dirinya akan berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membahas perkembangan Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Selain itu, Surya Paloh juga sebelumnya mengatakan bahwa kemungkinan dalam waktu dekat dirinya akan berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membahas perkembangan Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu dikatakannya usai menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 di TPS Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu 14 Februari 2024.
PDI Perjuangan menyambut baik rencana pertemuan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menjelaskan bahwa PDIP dan Nasdem memiliki watak nasionalis, sehingga genealogi keduanya bila menjalin kerja sama dapat terajut dengan mudah.

"Apalagi antara Ibu Mega dengan Pak Surya adalah kawan lama, beliau berdua sama-sama mengawal pemerintahan Presiden Jokowi selama ini, termasuk tidak segan menyampaikan nasihat atas jalannya pemerintah jika dijumpai penyimpangan," kata Said.

Ia meyakini PDIP dan NasDem memiliki niat baik untuk menjaga demokrasi Indonesia. Oleh karena itu, Said tak mungkiri bila PDIP dan NasDem nantinya ditakdirkan berjalan beriringan di dalam ataupun luar pemerintahan.

"Demokrasi harus kita jaga, harganya sangat mahal. Kita tidak ingin cita-cita reformasi tenggelam setelah berjalan 25 tahun ini," ujarnya.

Menurut dia, PDIP memiliki semangat untuk menjaga demokrasi ini tegak, bukan hanya sekadar kata tanpa makna. Namun, praktik demokrasi substantif berjalan seyatanya.

"Peran partai seperti PDI Perjuangan, NasDem, dan semua partai punya tanggung jawab menjaga demokrasi," jelas Said.

Said menilai salah satu kerangka yang pas untuk meletakkan dasar kerja sama PDIP dan NasDem adalah menjawab kegusaran publik atas persoalan akhir-akhir ini. PDIP pun mengajak segenap elemen demokrasi lainnya bergabung. (antara)

Tag
Share