BRIDS: Investor Cermati Kebijakan Berdampak ke Pasar Modal
--
Jakarta-Direktur Retail and IT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Fifi Virgantria menyebut saat ini investor cenderung mencermati arah kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi bisnis dan kinerja emiten di pasar modal ke depan.
"Pemilihan umum (pemilu) yang damai telah memberikan dampak positif terhadap stabilitas pasar modal Indonesia," ujar Fifi dalam Market Outlook 2024 bertajuk "Prospek dan Strategi Investasi Pasar Modal Pasca Pemilu di Tahun Naga 2024" di Jakarta, Minggu.
BACA JUGA:Partisipasi Pemilih Tinggi di KPU Pastikan Tidak Ada Kesalahan
BACA JUGA:Pj Walikota Lepas Peserta Pelatihan ke Singapura
Head of Equity Research BRIDS Erindra Krisnawan juga mengatakan bahwa pemilu yang berlangsung baik telah memberikan konfirmasi atas faktor stabilitas Indonesia.
Ia menyebut optimisme pasar setelah pilpres ditandai dengan aliran dana investor asing masuk (capital inflow) yang didukung ekspektasi dan prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang lebih tinggi di era pemerintahan baru.
"Tren positif ini bisa berlanjut apabila didukung oleh adanya indikasi pertumbuhan laba bersih yang dapat membaik di atas level sebelumnya 7-8 persen. Sementara itu, stabilitas makroekonomi saat ini memberikan proteksi untuk investor terhadap downside risk dari pertumbuhan," ujar Erindra.
Dalam kesempatan sama, Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Handayani menyebut terdapat optimisme akan melandainya inflasi dan pemangkasan suku bunga acuan secara global setelah kuartal I 2024.
"Hal itu akan menjadi sentimen positif terhadap pasar keuangan domestik, terutama terhadap stabilitas nilai tukar uang rupiah, meskipun Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga menjadi 6 persen dan diproyeksikan tidak akan menaikkannya lagi," ujarnya.
Namun demikian, menurut Handayani, masih terdapat ketidakpastian pada 2024, terutama terkait perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan kebijakan moneter The Fed.
"Tentunya, diperlukan panduan untuk nasabah retail dalam menentukan strategi investasi yang tepat," ujarnya.
Sementara itu, Founder Komunitas dan Investor Rivan Kurniawan menyebut bahwa tidak ada urgensi bagi BI untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya di tengah target inflasi yang terkendali.
Dengan fundamental yang cukup baik, ia berharap katalis positif kembali lagi ke Indonesia seiring dengan capital inflow pada tahun 2024 ini.
"Selain itu, akan terdapat sektor yang diunggulkan ketika Prabowo dan Gibran terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, antara lain sektor energi dengan hilirisasinya, minyak kelapa sawit, semen, terkait dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), dan masih banyak sektor-sektor lainnya," ujar Rivan. (ANTARA)