Waspada! Harimau Bisa Muncul Lagi

--

MUARASABAK - Warga di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjab Timur dihebohkan dengan adanya kemunculan harimau Sumatera.

Kemunculan hewan dengan nama latin Panthera Tigris Sumatrae yang merupakan satwa dilindungi ini berlokasi di Desa Pandan Sejahtera, Kecamatan Geragai. Harimau sumatera adalah subspesies harimau endemik terakhir yang tersisa di Indonesia.

BACA JUGA:Tak Selalu Kolesterol, Ternyata Udang Vaname Justru Sehat untuk Jantung dan Tulang

BACA JUGA:Selama Ramadan-Idul Fitri Tahun 2024, Polresta Jambi Bakal Tindak Para Spekulan

Harimau sumatera juga merupakan satu-satunya subspesies harimau kepulauan yang bertahan setelah kepunahan harimau Jawa dan harimau Bali.

Kapolsek Geragai, Iptu Budi Sitinjak, menjelaskan, kemunculan seekor harimau tersebut disaksikan langsung oleh dua orang warga yang saat itu hendak melintas di jalan umum perbatasan antara Desa Pandan Sejahtera dan Desa Pandan Lagan, Kecamatan Geragai.

Penampakan hewan buas dengan ciri khas kulit loreng dan memiliki taring serta cakar yang tajam ini terjadi pada hari Sabtu 24 Februari 2024, sekitar pukul 20.00 WIB.

"Dari hasil konfirmasi yang kita lakukan kepada saksi mata, mereka berdua memang mengatakan bahwa melihat langsung kemunculan harimau liar tersebut," ucapnya.
Selain itu, untuk lokasi tepatnya dari kemunculan hewan yang kerap disebut Si Raja Rimba ini sendiri berada di jalan lintas arah portal luar Petrochina yang berada tidak jauh dari lokasi hutan lindung, di belakang perkebunan sawit.
Kemunculan harimau ini sendiri tidak sempat diabadikan oleh para saksi mata yang pada saat itu melihatnya.
Dikarenakan, kedua orang tersebut merasa ketakutan ketika melihat langsung hewan buas yang dikenal sangat lihai dalam berburu mangsa ini, tiba-tiba muncul dihadapan meraka.
"Saksi ini melihat kemunculan harimau itu dari dalam mobil. Tapi, video atau foto yang beredar di medsos yang memperlihatkan adanya kemunculan harimau itu, lokasinya bukan di Geragai. Sebab, pada saat melihat harimau itu muncul, para saksi mata ini tidak ada mengabadikannya lewat video ataupun foto," ujarnya.
Diduga, keluarnya harimau ini dari habitatnya dikarenakan, wilayah teritorial untuk mencari hewan buruan selama ini di kawasan hutan lindung tersebut tengah direndam banjir.
Harimau sumatera merupakan satwa teritorial dan penjelajah. Jarang ditemukan harimau menempati satu terotori kecuali induk dengan anaknya atau pada masa kawin. Teritori satu harimau jantan biasa bertumpuk dengan dua-tiga harimau betina (overlapping).
Teritorial harimau sumatera terletak dalam sebuah wilayah jelajah. Wilayah jelajah satu harimau betina berukuran sekitar 30 km² dan harimau jantan berukuran sekitar 289 km².
Selain itu, tidak menutup kemungkinan harimau liar ini akan kembali keluar dari dalam hutan lindung yang ada disekitar wilayah tersebut untuk mencari mangsa. Mengingat ketinggian air masih merendam habitatnya.
Bahkan, bukan tidak mungkin pula hewan buas tersebut akan kembali melintas di jalan umum yang kerap dilalui oleh warga sekitar dan juga memasuki kawasan pemukiman warga untuk berburu mangsa.
Atas kejadian ini, Polsek Geragai bersama Pemerintah Kecamatan telah berkoordinasi dengan pihak BKSDA untuk menindaklanjuti laporan dari warga tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak BKSDA. Dalam waktu dekat mereka akan turun ke lokasi untuk memantau keberadaan harimau tersebut, yang mungkin bisa saja keluar lagi dari habitatnya dan mengarah ke pemukiman warga," ungkap Kapolsek Geragai ini.
Selain itu, Iptu Budi Sitinjak juga mengimbau kepada warga Kecamatan Geragai ataupun warga dari wilayah lainnya untuk berhati-hati saat hendak melintas di jalan umum yang menjadi lokasi kemunculan harimau tersebut, terutama pada malam hari.
"Jika ada warga yang melihat lagi kemunculan harimau tersebut, agar segera melaporkannya kepada pihak terkait. Yang pasti warga sekitar harus utamakan keselamatan, setelah adanya kabar kemunculan harimau ini," pungkasnya.
Sementara, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi berupaya menghalau kawanan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) liar yang dilaporkan memasuki dan merusak kebun sawit warga di Kabupaten Tanjungjabung Barat untuk kembali masuk ke kawasan habitat mereka di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).

Kepala BKSDA Jambi Donal Hutasoit dalam keterangan resminya di Jambi, Rabu, menyebutkan saat ini tim BKSDA bersama pihak terkait sedang berusaha menghalau kawanan gajah liar tersebut agar kembali masuk ke dalam habitat mereka di kawasan hutan TNBT agar tidak mengganggu dan merusak kebun sawit warga.

"Tim di lapangan saat ini sedang mencoba menggiring kembali kawanan gajah tersebut untuk masuk ke dalam hutan," katanya.

BKSDA Jambi pada Jumat 23 Februari 2024, mendapat informasi bahwa terdapat 40 gajah sedang bergerak dari Desa Lubuk Mandarsah, Kabupaten Tebo, menuju Desa Muara Danau dan Kelurahan Lubuk Kambing, Kabupaten Tanjungjabung Barat.



Kemudian pada Sabtu (24/2), tim BKSDA turun ke lapangan dan melakukan verifikasi terkait informasi tersebut yang hasilnya menunjukkan adanya pergerakan 15 gajah liar berada di kawasan hutan produksi yang lokasinya berdekatan dengan hutan penyangga TNBT, tepatnya Desa Lubuk Mandarsah.

"Namun pergerakan gajah liar itu tidak mengarah ke Desa Muara Danau dan Kelurahan Lubuk Kambing, tetapi pergerakan gajah mengarah ke Dusun Brandan, Desa Lubuk Mandarsah, Kabupaten Tebo, yang juga berdekatan dengan kawasan hutan produksi. Saat ini tim masih berupaya untuk menghalaunya masuk dan kembali ke habitatnya," kata Donal Hutasoit.

Dalam kasus ini yang menjadi masalah ada dua, kata dia,  yakni berupaya menghalau kawanan gajah liar kembali masuk ke dalam hutan di TNBT dan kedua adalah meminta kepada warga yang kebunnya dirusak kawanan gajah liar untuk bersabar dan menahan diri agar tidak bertindak anarkis terhadap satwa berbadan besar itu.

"Kami prihatin dengan kondisi ini dan berharap semua pihak dapat menahan diri serta bersama mencari solusi untuk menyelamatkan satwa liar, khususnya Gajah Sumatera dan Orangutan Sumatera, sebagai aset dan kebanggaan bangsa Indonesia," kata Donal Hutasoit. (pan/rul/ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan