Tanda- tanda Toxic Relationship Dalam Hubungan Gen-Z
ilustrasi toxic relationship --
JAMBI, KORANJAMBI.COM - Apakah hubungamu dan pasanganmu layak di pertahankan? Jika kamu tidak bisa menjawab dengan pasti pertanyaan tersebut, maka kamu perlu untuk mempertimbangkan ulang jika ingin ke jenjang yang lebih serius bersama pasanganmu.
Kita kerap kali dihadapkan dengan keadaan dimana, mungkin, di dalam suatu hubungan, kita berperan sebagai seseorang yang banyak memberi dan tidak merasa tidak mendapatkan feedback yang cukup dari pasangan kita, atau mungkin kamu pernah merasa pada posisi ingin mengakhiri hubungan dengan pasanganmu, tapi ternyata kamu memilih untuk mengurungkan niatmu, dengan dalih kamu sudah memberi dan menghabiskan waktu terlalu banyak dengan pasanganmu.
Suatu hubungan yang sehat, merupakan hubungan yang di dalamnya terdiri dari dua orang yang siap berkomitmen dan saling menghargai antar pasangan.
Jika kamu berada di salah satu posisi di atas, maka kamu perlu melihat lebih dalam lagi, apakah hubunganmu dan pasanganmu layak untuk di pertahankan.
BACA JUGA:Ketua Bawaslu Kena Tegur Hakim MK karena Tertidur saat Sidang Sengketa Pilpres
BACA JUGA:15 Kue Kering Lebaran yang Populer dan Wajib Ada Dirumah Saat Hari Raya
Menurut hasil penelitian dari John Gottman, ia memprediksi jika empat tanda ini dijumpai di suatu hubungan maka , cepat atau lambat hubungan ini bisa dipastikan akan segera berkahir, ia menyebutnya The Four Horsemen Inmarriage, ia mengklaim jika hal ini akan memberikan keakuratan hingga 85%.
Berikut adakah empat tanda kamu berada di hubungan yang yang nggak sehat atau toxic relationship
1. Mengkritik Pasangan
Eits, jangan salah paham dulu, kamu pasti berfikir “ masa nggak boleh ngeritik pasangan si, kalau dia salah gimana?”. Pertama-tama kita harus membedakan terlebih dahulu antara kritik dan keluhan.
Keluhan lebih merujuk ke aspek perilaku sedangkan kritik lebih menekankan ke aspek subjek.
Contoh dari keluhan “ Aku nggak suka kamu terlalu sering pakai baju terlalu terbuka” , pada kalimat tersebut, keluhan lebih cenderung menujukkan bahwa seseorang tidak menyukai suatu tindakan spesifik dari subjek, sedangankan kritik yang dimaksud oleh John Gottman lebih menunjukkan ketidaksukaannya kepada subjek, contoh “ Kamu itu ganjen banget si, sering banget pake baju terbuka”. Nah dari sini dapat dilihat perbedaan antara keluhan dan kritikan.
Sebenarnya kritik adalah istilah yang digunakan oleh John Gottman, dan dalam bukunya ia juga menyebutkan bahwa sebenarnya cukup normal terjadi keluhan di dalam sebuah hubungan, dan bahkan ini bisa membuat hubungan akan lebih baik dan berkembang,namun kritik yang dimaksudkan oleh John Gottman akan menghancurkan hubungan yang ada
2. Bersifat Defensif