PETI Rambah Area Pemakaman, Massa Bakar Alat Tambang di Batanghari

Massa saat membakar alat untuk penambangan emas ilegal di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Senin 15 April 2024. -Ist/jambi independent-Jambi Independent

JAMBI – Warga Dusun Pematang Lalang, Desa Pasar Terusan, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, membakar alat tambang yang diduga digunakan untuk penambangan emas ilegal. Aksi warga ini menandai masih adanya aktivitas penambangan emas di wilayah tersebut. 

Sebanyak enam unit alat tambang emas ilegal atau yang dikenal dengan sebutan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) menjadi sasaran pembakaran oleh massa yang dipimpin oleh pemerintah desa, didampingi oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Kejadian ini merupakan bentuk protes dan kekecewaan warga terhadap aktivitas penambangan emas ilegal yang merusak area perkebunan.

Aktivitas penambangan emas ilegal ini juga sudah berani merambah areal pemakaman umum di sekitar Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

BACA JUGA:Beda Agama, Inul Daratista Ngaku Tak Pernah 'Diajak' Masuk Kristen dengan Mertua

BACA JUGA:Mertua Inul Daratista Ternyata Non Islam 

Tindakan pembakaran terhadap alat tambang ilegal dianggap sebagai langkah terakhir yang diambil oleh warga dan pemerintah desa untuk menegakkan aturan dan melindungi lingkungan, serta kepentingan masyarakat.

Insiden ini juga memperlihatkan kekacauan di lokasi penambangan, di mana puluhan pekerja terpaksa melarikan diri menyelamatkan diri dari kemarahan massa.

Alat-alat tambang yang menjadi simbol dari aktivitas ilegal tersebut pun dihancurkan dengan cara dibakar.

Sekdes Pasar Terusan, As'at, menyampaikan bahwa warga dan pemerintah desa telah berulang kali memperingatkan para penambang untuk menghentikan aktivitas ilegal mereka. 

BACA JUGA:Pengunjung Kebun Binatang Jambi Capai 19 Ribu Orang

BACA JUGA:Cek Kehadiran ASN Pemkot Jambi, Pj Walikota Jambi Sidak Secara Daring

Ternyata para pelaku datang lagi. Bahkan menurutnya, mereka membawa alat atau mesin-mesin penambangan dengan jumlah yang lebih banyak lagi.

"Dan massa tidak dapat dibentung dan terjadilah pembakaran seperti ini," kata As'at, Senin 15 April 2024.

Tag
Share