Bangun Ekosistem Ketenagakerjaan Hadapi Bonus Demografi
Tangkapan layar Menaker Ida Fauziyah dalam pembukaan pelatihan berbasis kompetensi di BBPVP Bekasi, dipantau daring di Jakarta, Jumat (26/4)- (ANTARA/Prisca Triferna)-Jambi Independent
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus membangun ekosistem ketenagakerjaan menghadapi era bonus demografi Indonesia dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu menjawab dinamika ketenagakerjaan.
Berbicara saat membuka pelatihan berbasis kompetensi tahap II yang dipantau secara daring dari Jakarta, Jumat, Menaker Ida Fauziyah mengatakan Indonesia mengalami era bonus demografi dimana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan yang tidak produktif.
Karena itu, lanjutnya, harus dilakukan pengembangan SDM lewat sistem informasi pasar kerja dan pelatihan vokasi yang dilakukan Kemnaker.
"Semua itu dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan secara keseluruhan. Tidak mungkin masing-masing kementerian/lembaga, pemerintah pusat, daerah, dunia usaha dan industri, berjalan sendiri-sendiri. Dibutuhkan sinergitas, kolaborasi, maka dibuatlah satu ekosistem ketenagakerjaan," kata Menaker Ida Fauziyah.
BACA JUGA:Gelontorkan Rp220 Triliun Untuk Empat Anggaran Prioritas
BACA JUGA:Minta Satuan Pendidikan Perhatikan Siswa Kondisi Khusus
Dari sembilan lompatan Kemnaker, lanjut Menaker, sebanyak empat isu memiliki irisan untuk memperbaiki ekosistem ketenagakerjaan, termasuk transformasi Balai Latihan. Kerja (BLK) atau Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP).
"Kita terus membangun link and match kemudian kita tahu betul karena bonus demografi ini dan data kependudukan kita menunjukkan bahwa penduduk usia muda itu jumlahnya lebih dari 50 persen, maka terus kami upayakan bagaimana talenta muda kita kembangkan dan yang keempat kita kembangkan ekosistem digital ketenagakerjaan," jelas Menaker Ida Fauziyah.
Secara khusus terkait transformasi BLK, Menaker mengatakan balai pelatihan vokasi yang berada di bawah Kemnaker merancang ulang dan menyesuaikan pelatihan untuk mendukung kebutuhan dunia usaha.
Menaker mengatakan semua itu dilakukan untuk memastikan tingkat keberkerjaan para lulusan balai pelatihan vokasi dengan membekali kemampuan yang memang dibutuhkan oleh industri. (ANTARA)