Kalau pun Anda punya uangnya, belum tentu Anda bisa beli mobilnya. Anda tidak bisa seperti di sini: ke toko mobil dengan membawa uang. Lalu pulang membawa mobil baru.
Di Singapura, untuk ke toko mobil Anda harus juga punya sertifikat bahwa Anda punya hak membeli mobil. Tidak semua orang bisa dapat sertifikat itu. Harus ikut lelang.
Lelang sertifikat itu diadakan sebulan dua kali: tiap hari Senin minggu pertama dan Senin minggu ketiga.
BACA JUGA:Tragis! Ibu di Garut Tewas Dibunuh, Anak Korban Luka Berat, dan Motor Dicuri
BACA JUGA:Terungkap Motif Pembunuhan Kakek di Garut, Dua Pria Terancam Hukuman Mati
Setiap kali hanya ada beberapa sertifikat yang dilelang. Siapa penawar tertinggi hari itu ia akan dapat sertifikat.
Ada lima kategori lelang sertifikat. Lelang kelas A sampai kelas E.
Kelas A adalah lelang untuk mendapat sertifikat hak beli mobil ukuran 1600 cc ke bawah. Kelas B: cc yang lebih tinggi. Dan seterusnya. Sampai kelas mobil mewah seperti Ferrari.
Maka, di Singapura, untuk membeli mobil Anda harus membeli sertifikat dulu. Lalu membayar pajak. Lalu membeli mobil.
BACA JUGA:Suzy dan Park Bo Gum Rilis Gambar Terbaru dari Film 'Wonderland'
BACA JUGA:Marc Marquez Berambisi Raih Podium di MotoGP Prancis
Kekejaman berikutnya: sertifikat itu hanya berumur 10 tahun. Setelah itu mati.
Itu bukan hanya sertifikat hak membeli mobil, tapi merangkap sertifikat hak menjalankan mobil di jalan raya Singapura.
Maka setelah 10 tahun, biar pun mobil Anda masih bagus, sertifikatnya mati. Pilihannya dua: Anda ikut lelang lagi untuk memperpanjang sertifikat atau ikut lelang sertifikat membeli mobil baru.
Untuk kelas 1600 cc ke bawah orang Singapura umumnya pilih ikut lelang beli mobil baru. Mobil lamanya dibuang. Tapi untuk mobil mewah umumnya pilih ikut lelang perpanjangan sertifikat.
BACA JUGA:Jorge Martin Siap 'Gaspol' di MotoGP Prancis