KUALATUNGKAL - Harga cabai di Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjab Barat) melambung tinggi. Kenaikan harga cabai itu mengalami kenaikan cukup meningkat signifikan. Cabai merah, misalnya dari harga Rp70ribu per kg pada Senin (20/11), naik menjadi Rp100ribu per kili per Selasa (21/11).
"Kalau cabai ‘setan’ atau cane geprek kemarin Rp110ribu, hari ini mencapai Rp130ribu," kata Endang, salah seorang pedagang cabai di pasar tradisional Tanggo Rajo, Parit 2, Kualatungkal.
Selain cabai merah dan cabai “Setan”, harga cabai rawit juga mengalami kenaikan dari Rp65ribu per kg menjadi Rp80ribu per kg. Kenaikan ini terjadi karena pasokan cabai terbatas. "Sudah sekitar dua minggu ini semua cabai naik, cuman hari ini (kemarin, red) naiknya luar biasa tinggi," ungkapnya.
Sementara sayur mayur dan kebutuhan lainnya cendrung normal. Adapun kenaikan hanya diangka Rp1.000. Namun hanya dalam sehari segera setabil. "Harga pada kebutuhan pokok lainnya terjadi kenaikan, tapi cepat stabil, bahkan kembali normal," tandasnya.
Pedagang lainnya di Pasar Tanggorajo Mariati mengatakan kenaikan harga cabai memang sangat tinggi dibandingkan dua pekan terakhir. Hal itu disebabkan karena pasokan yang sulit. "Kalau cabai merah, kami jual diangka Rp100ribu per kg, kalau beli banyak bisa lebih murah," katanya.
Sememtara itu, harga cabai lainnya cenderung sama mengalami kenaikan seperti cabai “setan” atau cabai geprek diangka Rp120 ribu. Sedangkan cabai rawit kampung diangka masih Rp65ribu perkilo.
"Pasokan cabai sulit kita dapatkan. Dua minggi ini naik terus harga cabai, kalau yang lain normal," ungkapnaya.
Kabid Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdaganggan dan UMKM Tanjabbar, Marhalim, mengatakan harga cabai yang terus meningkat itu karena pasokan cabai yang sulit. Baik dari distributor maupun yang lainnya.
"Kalau kita tanya ke pedagang akibat pasokan yang kurang," katanya.
Marhalim menyebutkan, pihaknya tengah mengatur waktu untuk melakukan operasi pasar (OP) untuk menstabilkan harga di pasaran. "Kita masih atur waktu untuk operasi pasar biar bisa pas untuk menyetabilkan." jelasnya.
Harga beberapa sembako di Pasar induk Angsoduo, Jambi masih bertahan pada harga tinggi. Sejumlah komoditi terpantau mengalami kenaikan harga.
Update harga cabai, Selasa (21/11), masih bertahan di harga Rp90 ribu per kilogram.
Gagal panen menjadi penyebab produksi petani menurun drastis, dan mengalami kerugian. Berkurangnya pasokan cabai dari petani kepada para pedagang menyebabkan naiknya harga cabai sejak sekitar 1 minggu lalu.
Menurut salah seorang pedagang cabai di Pasar Angso Duo, Ita (46) menyebutkan, sudah sekitar 1 minggu yang lalu harga cabai merah bertahan di kisaran harga Rp90 ribu-Rp100 ribu per kilogram. Harga sebelumnya berada di kisaran Rp25 ribu-Rp30 ribu per kg.
"Harga cabai besar dan rawit merah memang masih mahal. Harga ini sejak 1 minggu yang lalu bertahan di harga kisaran Rp90 ribu-Rp100 ribu per kilogram," katanya.
Ia menambahkan bahwa, harga cabai rawit hijau bertahan di harga Rp55 ribu berasal dari Jawa, bawang putih Rp30 ribu, dan bawang merah Rp25 ribu.
"Rawit hijau ini dari Jawa Rp55 ribu, bawang putih Rp30 ribu, dan bawang merah Rp25 ribu," tambahnya.
Penjual lain Rena (38), menyampaikan, mungkin kenaikan harga cabai masih akan terus berlanjut hingga Januari.
Hal tersebut karena petani baru mulai tanam kembali pada awal musim penghujan bulan November ini.
"Kemungkinan masih akan terus mahal sampai Januari, karena petani baru mulai tanam pada awal musim hujan november ini," katanya.
Menanggapi kenaikan harga cabai yang tengah melonjak, seorang pembeli bernama Dini (35) mengatakan, agar uang belanja tetap cukup, semenjak mahalnya harga cabai. Selaku ibu rumah tangga, dia terpaksa mengurangi pembelian dan konsumsi cabai.
"Untuk harga cabai yang masih mahal sampai saat ini, saya sangat mengurangi konsumsi cabai saat memasak untuk keluarga, supaya uang belnja tetap cukup," katanya. (rul/cr02/zen/ira)