Hantu Pocong

Selasa 11 Jun 2024 - 18:34 WIB
Reporter : dahlan iskan
Editor : Dimas

Dari Mekah ke Madinah juga serba batu. Anda sudah tahu: di sana warna gunung batunya hitam. Di Arizona gunung-gunung batunya berwarna coklat muda.

BACA JUGA:Lebih Sehat: Nasi Panas atau Nasi Dingin?

BACA JUGA:Apakah Boleh Mengurut Kaki yang Keseleo?  

Garis-garis lurus itu pun akhirnya sampai kota Yuma. Inilah kota yang juga dibelah dua: separo di Amerika, separonya lagi di Meksiko. 

Pagar pembatas dua negara pun terlihat lagi. Pun setelah Yuma, pagarnya terlihat lebih nyata: pagar di tengah gurun. Lurus seperti garis di buku tulis. Gurun panas nan luas diberi pagar. Gurun di sisi Amerika, gurun pula di sisi Meksiko. 

Untungnya, saya semakin percaya pada suami Janet. Di sepanjang bentangan El Paso hingga Tucson, hampir selalu ada orang yang mengemudikan mobil. Saya hanya membantu dua jam lebih awal: dari El Paso ke Gila Bend. 

Ternyata kemampuan suami Janet tidak perlu diragukan. Bahkan lebih stabil --cepatnya.  

BACA JUGA:Bantah Digunakan untuk Pembangunan IKN

BACA JUGA:Al Haris Launching Implementasi Sertifikat Elektronik Pada 4 Kantor Layanan Pertanahan Daerah

Sejak pisah dari John di Lawrence, Kansas, saya seperti sudah melupakan bahasa Inggris. Sepanjang jalan, siang-malam, hanya berkomunikasi dengan mereka dalam bahasa Mandarin. 

Mereka terlihat begitu bahagia tidak lagi harus berbahasa Inggris. Pun di restoran, mereka tidak mau order. Semua terserah ke saya. Makan apa pun mau --asal tidak dipaksa order dalam bahasa Inggris. 

Mereka pusing kalau harus membuka menu yang hurufnya Inggris. Seperti saya dulu, pusing kalau harus order menu di Beijing. 

Baru bila ke restoran Chinese food mereka yang order --minta buku menu yang berbahasa Mandarin

BACA JUGA:Aktivis HMI Terlibat dalam Aksi Dorong dengan Polisi Mengenai Kebijakan Tapera

BACA JUGA:Ternyata Zodiak Ini Lebih Pilih Jomblo Daripada Pacaran Loh, Cek Alasan Nya

Tiba di Tucson Janet masih minta ke taman nasional di balik gunung batu di barat kota. Harus di waktu senja pula. Agar dia bisa mengabadikan hutan kaktus di lereng gunung itu terlihat seperti hantu-hantu pocong yang kurang makan.(Dahlan Iskan) 

Kategori :

Terkait

Kamis 21 Nov 2024 - 18:12 WIB

Kokkang Ibunda

Rabu 20 Nov 2024 - 19:39 WIB

Bergodo Kebogiro

Selasa 19 Nov 2024 - 17:43 WIB

Critical Parah

Senin 18 Nov 2024 - 20:13 WIB

Bohemian Blangkon

Minggu 17 Nov 2024 - 20:08 WIB

Halaman Belakang