MUARASABAK - Memasuki musim penghujan seperti yang terjadi sejak beberapa pekan belakangan ini di beberapa daerah di Provinsi Jambi, membuat sejumlah wilayah mulai waspada terhadap ancaman banjir.
Seperti halnya di Kabupaten Tanjab Timur. Ada beberapa wilayah yang rawan terdampak banjir. Baik itu akibat kondisi curah hujan yang meningkat dan juga banjir kiriman dari luapan air sungai yang berasal dari wilayah tetangga.
Beberapa wilayah tersebut seperti di Kecamatan Berbak, yang merupakan salah satu wilayah pesisir Kabupaten Tanjab Timur ini.
Di sini terdapat persimpanga sungai yang mempertemukan tiga aliran sungai besar yang terhubung ke luar lepas. Dan juga ke beberapa wilayah yang ada disekitar Kabupaten Tanjab Timur.
Oleh sebab itu, Kelurahan Sampang di Kecamatan Berbak ini menjadi langganan banjir di saat memasuki musim penghujan atau juga mendekati akhir tahun.
Terkait hal ini, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Tanjab Timur, Helmi Agustinius sat diwawancarai mengatakan, untuk saat ini kondisi ketinggian air di daerah rawan banjirz seperti di Kelurahan Simpang masih terpantau normal.
Akan tetapi, pihaknya telah melayangkan surat imbauan kepada setiap kades, lurah dan camat untuk mengantisipasi adanya banjir kiriman ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan bencana alam.
"Saat ini kan curah hujan di wilayah kita sudah mulai tinggi. Bencana alam yang harus diwaspadai disejumlah daerah itu seperti banjr, tanah longsor dan juga angin kencang," ucapnya.
Dirinya juga menjelaskan,enurut data dari BMKG, puncak curah hujan di Kabupate Tanjab Timur terjadi pada bulan Desember 2023 hingga Januari tahun 2024.
Oleh karena itu, guna mengantusipasi sejak dini, pihak BPBD terus melaksanakan patroli pemantauan kondisi cuaca dan ancaman bencana di sejumlah daerah yang rawan terdampak kondisi tersebut.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan camat dan unsur terkait lainnya di setiap wilayah, agar bisa cepat memberikan informasi jika ada ancaman bencana alam yang mulai terjadi atau terdeteksi," pungkasnya. (pan/viz)
Kategori :