JAMBI – Belum lama ini, PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) meluncurkan Program Desa Energi Berdikari di Kelurahan Tanjungsari, Kota Jambi.
PT Pertamina Trans Kontinental ini merupakan anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML).
Program Desa Energi Berdikari ini merupakan salah bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTK, di bawah pilar Pertamina Transko Care Environment.
Yaitu program TJSL yang berfokus pada pelestarian lingkungan. Desa Energi Berdikari Jambi ini, sebelumnya merupakan rumah bank sampah Omah Sinau, yang dikembangkanuntuk memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Maulana Masih Malu-Malu, Soal Isu Perpindahannya ke PAN Jelang Pilwako Jambi 2024
BACA JUGA:Jangan Lewatkan, Sore Nanti Kejuaraan Tarung Derajat Walikota Jambi Cup II Resmi Bergulir
Sebelum menjadi Desa Energi Berdikari, selama 2 tahun terakhir bank sampah ini telah mengelola sampah anorganik, yang didominasi plastik dan kertas menjadi aneka produk souvenir seperti mainan anak dan berbagai produk kreatif lainnya.
Hingga di tahun 2023 dilakukan pengembangan pengelolaan sampah organik berbasis energi bersih.
Sonny Mirath, Vice President Legal & Relations PTK menyampaikan bahwa, Desa Energi Berdikari Jambi ini merupakan yang pertama bagi PTK dan SH IML.
Pengelolaan sampah organik di Desa Energi Berdikari ini memiliki tiga pengembangan terbaharukan.
BACA JUGA:Maulana Resmikan Desa Energi Berdikari
BACA JUGA:Pembangunan Gedung Kantor Walikota Jambi Tampilkan Ornamen Lokal, Ini Penjelasannya
Di mana pertama sampah organik menjadi pakan dalam Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF).
Kedua, budidaya Maggot ini dijadikan sebagai bahan utama pakan lele di dalam bioflok.
Ketiga, seluruh operasional pengelolaan sampah organik tersebut menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang juga merupakan energi bersih terbarukan.