KERINCI, JAMBIKORAN.COM - Musim kemarau yang melanda Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci telah mengakibatkan penurunan pasokan beras sehingga memicu kenaikan harga beras di wilayah tersebut.
Menurut pantauan, semua jenis beras di Kota Sungai Penuh mengalami kenaikan harga, dengan rata-rata peningkatan mencapai Rp20.000 per kaleng. Aris, seorang pedagang beras di Sungai Penuh, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini telah terjadi selama satu pekan terakhir.
BACA JUGA:Jalan Muara Emat Ditutup Warga Lagi, Ternyata Ini Alasannya!
BACA JUGA:Pemerintah Provinsi Jambi Yakin Proyek Multiyears Rampung Tepat Waktu
Selain berkurangnya pasokan akibat kemarau, persediaan beras di Kota Sungai Penuh juga berkurang karena banyak yang dibawa keluar daerah. "Harga beras memang naik karena padi sulit didapat dan beras kita juga banyak dibawa ke luar daerah," jelas Aris.
Aris juga memberikan rincian kenaikan harga beras: beras jenis kusut dari Rp240.000 per kaleng menjadi Rp260.000, beras jenis solok putih dari Rp230.000 menjadi Rp250.000, dan beras jenis ciwilis dari Rp220.000 menjadi Rp240.000 per kaleng. "Kami kesulitan mendapatkan pasokan beras. Di gudang hanya tersisa satu ton," tambahnya.
Kenaikan harga beras ini juga mempengaruhi aktivitas jual beli di pasar, dengan pembeli mengurangi jumlah pembelian mereka. "Pendapatan kami menurun karena warga mengurangi jumlah pembelian beras," kata Aris.
BACA JUGA:Kesempatan Emas! 230 Formasi CPNS di Pemkab Tanjabbar Resmi Dibuka Hari Ini
BACA JUGA:Puluhan Driver Grab Gelar Aksi Unjuk Rasa di Kantor Grab Jambi
Bobi, seorang warga yang membeli beras, mengatakan bahwa kenaikan harga beras telah berlangsung selama musim kemarau dan mungkin disebabkan oleh banyaknya gagal panen. "Harga beras sudah naik, mungkin karena musim kemarau dan banyak petani yang gagal panen," ungkapnya. (*)